Di tengah maraknya kewaspadaan akan virus Corona, seakan-akan seluruh akses interaksi menyebarkan ratusan informasi yang dinilai absah. Tanpa peduli sumber, bagai secepat kilat info atau berita terbaru seputar COVID-19 ini diteruskan dalam grup percakapan atau grup whatsapp bahkan kanal media sosial. Seringkali pula berita yang diteruskan ternyata hoax.
Walau kini penyebar hoax tentang virus corona bisa dikenai jerat pidana dengan merujuk UU ITE Pasal 45A ayat (1) yang berbunyi: setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan dipidana dengan pidana penjara enam tahun dan denda paling banyak Rp 1 miliar, namun nyatanya di grup whatsapp skala kecil -dengan anggota tidak sampai 10 orang- pun masih berseliweran info-info yang membuat jantung terus berdegup kencang. Dan ternyata…hoax! Tanpa bisa dihindari, kepanikan yang melanda diri setiap orang secara naluriah ingin dengan cepat disampaikan ke pihak lain.
Alih-alih menjaga diri agar selalu sehat, dengan melakukan social distancing atau melakukan aksi #dirumahaja namun jika setiap saat perkembangan berita tentang virus corona ini diikuti, efek kelelahan secara fisik dan efek stres atau panik secara psikis dapat melanda kita. Melakukan social distancing pada saat ini adalah salah satu upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Menjaga jarak secara nyata atau harfiah, yaitu saat terpaksa melakukan aktivitas di luar rumah seperti berbelanja kebutuhan pokok, mengantri di loket, berada di kendaraan umum seperti MRT atau commuter line, bahkan menjaga area duduk dan berkegiatan di tempat kerja akan meminimalkan penularan, jika ternyata di sekitar kita ada yang membawa virus tersebut.
Namun bagaimana cara kita menjaga agar pikiran tetap waras di tengah pandemik ini, tidak cepat panik dan stres? Ternyata, selain melakukan social distancing secara harfiah seperti yang dipaparkan sebelumnya, social distancing untuk diri sendiri saat sedang #dirumahaja ternyata penting juga untuk dilakukan.
Agar tetap waras dan tenang, beberapa hal berikut penting untuk memberi jeda bagi diri sendiri, untuk lebih bijak dalam menanggapi pandemik ini:
-
Matikan sejenak segala kanal informasi yang terus menerus mengirimkan berita ke ponsel Anda. Mengistirahatkan otak yang bekerja terus menerus dalam menerima segala berita baik positif maupun negatif, dapat membantu mengurangi stress dan kecemasan berlebih. Serta akan memberikan ruang bagi otak Anda untuk berpikir dan melakukan hal positif.
-
Agar tidak terhanyut dalam percakapan yang tiada henti, misalnya pada grup whatsapp karena Anda sedang mengisolasi diri #dirumahaja , anggap segala informasi yang Anda ikuti dan terima adalah untuk diri Anda sendiri. Meneruskannya langsung tanpa mengecek kebenaran sumbernya hanya akan menimbulkan kepanikan pada orang lain.
-
Ikuti akun atau berita dari sumber yang terpercaya. Tak ada salahnya senang berselancar di media sosial seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya, namun ini saatnya Anda melakukan detoks di akun media sosial dengan cara meng-unfollow akun-akun yang terlalu sering menebar energi negatif dan membuat stres.
-
Manjakan diri dengan rutinitas merawat diri yang bisa dilakukan di rumah, seperti meditasi. Dengan meditasi segala energi positif akan memenuhi Anda, dan membuat tubuh lebih relaks sehingga bisa dengan bijak menyortir informasi yang dibutuhkan.
-
Jangan hanya berdiam diri di sofa, bergeraklah sebanyak mungkin. Mengisolasi diri bukan berarti hanya diam dan membaca info pandemik corona terkini. Melakukan gerakan-gerakan olahraga ringan di rumah akan membuat badan lebih bugar dan pikiran lebih segar.
-
Jika Anda wanita pekerja yang mendapat kebijakan WFH atau work from home, buatlah ruang untuk Anda melakukan pekerjaan. Berlakulah senormal mungkin seperti biasa, bangun tidur pagi, mandi, pilih busana yang nyaman seakan-akan Anda sedang mau berinteraksi dengan orang lain, mulailah melakukan target hari ini.
-
Menghubungi sahabat lama atau kerabat jauh yang Anda sayangi tentunya akan memberikan energi yang positif. Gunakan waktu Anda untuk menciptakan koneksi baru dan bertukar kabar baik yang menyenangkan.
(EM) Foto: dok. Dewi.