Meski dinamai Benteng Amsterdam, namun bangunan awalnya milik Portugis. Awalnya benteng ini berupa loji untuk menyimpan rempah-rempah yang dibangun pihak Portugis pada 1512 oleh Fransico Serrao. Seabad kemudian Belanda datang ke tanah Ambon dan mengalahkan Portugis sehingga loji ini diambil alih. Konstruksinya tak banyak diubah hanya dibuat lebih mirip bangunan rumah dan ditambah tembok pagar. Pemugaran dan pengalihfungsian dilakukan pada 1642 oleh Gerrad Demmer. Karena bentuknya menyerupai rumah, Belanda menyebutnya dengan Blok Huis, terdiri dari tiga lantai dengan puncaknya terdapat menara pengintai. Benteng ini tepat berada di pinggir pantai berseberangan dengan Pulau Seram. Setelah peninggalan Belanda, benteng ini sempat menjadi tempat persinggahan seorang naturalis asal Jerman bernama Georg Everhard Rumphius yang menemukan anggrek khas Ambon dan dinamai Floss Susana, sesuai nama istrinya. Hingga kini Benteng Amsterdam menjadi salah satu peninggalan bersejarah di Ambon. (TA) Foto: Indonesia Travel
Author
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia