Yup, Anda tak salah membaca, kami akan menulis tentang vegan travelling atau wisata vegan. Apa pula wisata vegan mungkin Anda bertanya? Well, seperti namanya, wisata vegan adalah kegiatan berwisata dengan tetap mempertahankan gaya hidup vegan alias secara sadar memilih kegiatan-kegiatan wisata yang sejalan dengan alam, tidak eksplotiatif terhadap komunitas lokal, dan tidak menyakiti hewan.
Salah satu agen wisata mewah dunia, Jacada Travel memprediksi meningkatnya permintaan wisata vegan ini hingga tahun depan. Hal ini didorong dengan kian awamnya gaya hidup yang serba sadar dan bertanggung jawab. Baik itu kepada lingkungan maupun sosial.
Beberapa negara yang digadang-gadang akan menjadi primadona destinasi tujuan wisata vegan antara lain India dan Thailand. Kedua negara ini memang memiliki tradisi budaya vegan yang kuat. India misalnya yang 38% penduduknya merupakan vegetarian. Sementara Thailand memiliki tradisi makanan vegan yang dikemas dengan kaya rasa.
Satu kota di Thailand misalnya sudah mulai menunjukkan potensi sebagai destinasi pilihan wisata vegan. Ialah Chiang Mai yang sudah identik sebagai tujuan wisata para wisatawan pencinta lingkungan. Di sini masyarakat lokal bahkan sudah terbiasa melayani wisatawan vegan. Anda tinggal mengatakan “gin jay” kepada pelayan di tempat makan dan mereka akan menyajikan makanan vegan bagi Anda.
Wisata vegan juga kian bergeliat di beberapa negara lain. Misalnya di Indonesia dan Australia. Veganisme memang kian menjadi perhatian di Indonesia, khususnya di Bali yang menjelma bak Los Angeles bagi Indonesia dengan berbagai pilihan gaya hidup sarat wellness. Di sini juga terdapat bioskop vegan pertama di dunia, Paradiso Ubuds. Sementara itu Australia juga berkembang menjadi pasar vegan paling pesat ketiga di dunia. (SIR). Foto: Dok Istimewa.