Di antara barisan hotel-hotel bernuansa tradisional dan eklektik di Ubud, Titik Dua hadir dengan rupa dan rasa yang berbeda. Desain bangunan yang modern dan kontemporer dengan garis-garis tegas dan bersih, terlihat mencolok di antara bangunan hotel lain yang umumnya didominasi kayu dan bambu dengan desain yang lebih organik dan memadukan unsur budaya Bali, misalnya dalam bentuk ukiran.
Namun jika menilik lebih jauh, Titik Dua tidak melupakan atau mengasingkan diri dari budaya lokal Ubud. Saat melangkah ke dalam kamar di hotel butik ini, terlihat desain minimalis yang fungsional, tapi detail di dalamnya menyimpan elemen kriya dan tradisi lokal. Misalnya, karpet dan bed runner yang dibuat oleh penenun lokal. Di area mini bar, terdapat sepasang cangkir keramik dan alat seduh kopi pourover keramik hasil karya pengrajin lokal.
Konsep hotel ini lebih terasa ditujukan untuk kaum urban muda, dengan suasana yang lebih hip dan artsy. Beberapa ruang serbaguna yang tersebar di area hotel, termasuk sebuah amphitheater kecil, ditujukan untuk para seniman dan pelaku kreatif lokal mempertunjukkan karya-karya mereka. Ke depannya, Titik Dua akan mengadakan pameran dan konser kecil secara berkala.
Pandemi dan ditutupnya akses untuk travel selama beberapa bulan pada awal tahun menyebabkan rencana-rencana yang sudah disusun untuk pembukaan Titik Dua harus ditunda dan diadaptasi sesuai keadaan. Alih-alih melakukan grand opening pada bulan April, dilakukan soft opening pada pertengahan bulan Agustus lalu. Nyatanya nama besar Andra Matin sebagai arsitek bangunan, mampu menarik orang-orang untuk menyambangi Titik Dua, baik untuk sekadar bersantai menikmati koktail di area pool bar maupun menghabiskan semalam dua malam di sini.
Beberapa promo pun ditawarkan Titik Dua selama masa pandemi ini, baik untuk masa tinggal pendek maupun panjang, seperti program Staycation yang lebih ditujukan untuk tamu lokal Bali, Plan Now Travel Later untuk mereka yang masih ragu berpergian saat ini, serta Home Away from Home untuk para profesional yang membutuhkan suasana berbeda saat bekerja dari rumah atau secara remote—jika Anda menginap selama sebulan, Anda bahkan akan mendapatkan pinjaman sekuter untuk mendukung mobilitas Anda. Untuk itu, Titik Dua juga dilengkapi dengan koneksi internet cepat, speaker Bluetooth, serta SmartTV yang terhubung dengan Netflix (trust us, this is not that easy to find in hotels here).
Meski menawarkan menu yang terbatas saat ini, restoran di Titik Dua menawarkan hidangan dan kudapan modern yang memuaskan lidah dan perut. Saya sendiri jatuh hati pada ragam salad bowl-nya yang selain berukuran besar, menggunakan bahan-bahan yang sangat segar yang diambil dari produsen di Bedugul. Sayangnya Coffee+Cocktail Bar yang rencananya dibuka saat hotel dibuka masih harus ditutup saat ini, padahal konsep crafted coffee dan cocktail yang ditawarkan, berpadu dengan desain bar yang menyerupai dive bar di Tokyo ataupun New York, sangat menarik.
Rencana lebih lanjut, Titik Dua juga akan menjamah area wellness lewat program-program yang lebih holistik seperti yoga, namun tentunya dengan gaya Titik Dua yang lebih modern. (MU) Foto: Dok. Titik Dua.
Author
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia