Rasakan Budaya Tionghoa dan Melayu yang Kental di Pangkalpinang Bangka Belitung
Tak hanya wisata pantai, Bangka Belitung juga menyimpan pesona budaya Peranakan yang eksotis.
2 Feb 2016


1 / 4

Hamparan pasir putih dan bentangan laut biru di garis pantai, melatari kehidupan warga Pulau Bangka yang dominan keturunan Tionghoa serta Melayu. Memasuki pulau ini dari Pangkalpinang –ibukota  propinsi Bangka Belitung, sejumlah atraksi khas kota peranakan seolah menyambut hangat. Raut wajah warganya pun banyak yang memperlihatkan perpaduan etnis Cina dan Melayu. Melintas di jalan Mayor Syafrie Rachman, Anda bisa menjumpai Kuil Kwan Tie Miaw, yang termasuk salah satu rumah ibadah paling tua di pulau ini. Letaknya berdekatan dengan Gang Singapur dan Pasar Mambo yang dikenal sebagai kawasan Pecinan. Salah satu daya tarik daerah Pecinan, apa lagi kalau bukan jajanan khas peranakan. Dan Pasar Mambo adalah surganya. Cobalah pantiaw, hidangan sejenis kwetiaw yang dihidangkan dengan ikan dari perairan setempat dan bumbu halus yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, jahe, hingga lada. Ada pula lontong soto, hingga otak-otak yang terkenal sebagai makanan kecil gaya peranakan. Sementara itu ketika beranjak ke daerah pantai seperti Tanjung Bunga, Kelenteng Dewi Laut patut menjadi tujuan wisata arsitektur gaya Tiongkok. Rumah ibadah yang menghadap laut ini, ‘dijaga’ oleh patung hewan-hewan yang melambangkan semua shio dalam penanggalan Cina. (MUTHI KAUTSAR) Foto: Corbis, www.indonesia.travel, MUT.

 

Author

DEWI INDONESIA