Tak perlu jauh-jauh untuk menikmati liburan, The Hermitage Jakarta dapat menjadi pilihan bagi Anda yang mendambakan ketenangan diantara hiruk pikuk ibukota.

9 May 2016

Hiruk pikuk ibu kota, masih menyisakan ruang-ruang untuk menyepi sejenak di akhir pekan. Dewi mengarahkan langkah ke area Menteng pada suatu Sabtu siang, untuk menikmati waktu rehat di The Hermitage, A Tribute Portfolio Hotel, Jakarta. Menunggu saatnya minum teh sore, beristirahat di Executive Room nyaris membuat terlena. Desain interior kamar yang bergaya kolonial, menimbulkan kesan sejuk namun terang dengan dominasi warna putih, sama halnya dengan kebanyakan ruang lain di hotel ini.

Tak terkecuali Hermitage Lounge, tempat dewi menikmati set menu afternoon tea. Ada yang bertema Indonesia dengan isi kelepon, pastel, hingga dadar gulung, atau yang bergaya Prancis terdiri dari mini vol au vent, sandwich, sampai macaron. Agenda berikutnya setelah minum teh, bisa diisi dengan menikmati pijatan terapis di spa treatment room atau menanti matahari terbenam di La Vue (rooftop) Bar. Ide yang baik untuk tidak mengisi perut berlebihan di waktu senggang ini, karena ada santap malam yang menanti di L’Avenue. Suasananya tidak seformal restoran fine dining, tetapi presentasi hidangannya individual dalam porsi yang pas, sehingga nyaman disantap. Awalan Seared Foie Gras disusul Pan-Fried Seabass lalu Black Truffle Risotto seolah menjadi pertanda bahwa tidur malam itu akan lelap. Terbangun di The Hermitage keesokan harinya, kolam renang selantai di bawah La Vue atau pasar antik Jalan Surabaya yang dalam hitungan langkah saja dari hotel, berebutan ‘memanggil.’ (MUT) Foto: Dok. The Hermitage Jakarta

 

Author

DEWI INDONESIA