Pernyataan gaya Anda akan semakin bernas dengan referensi kultural yang kaya. Maka carilah destinasi yang menawarkan kekayaan budaya untuk dieksplorasi. Sri Lanka adalah salah satu jawaban mudah untuk kebutuhan ini. Negara yang bertetangga dekat dengan India ini, belum lama meraih popularitas sebagai tujuan berlibur. Tetapi jejak peradabannya sudah tercetak selama ribuan tahun. Ukurannya yang relatif kompak, tak lebih dari 1/30 Indonesia, juga membuat perjalanan mengelilingi Sri Lanka cukup ‘diselesaikan’ dalam waktu dua pekan saja. Jadi dalam jangka waktu yang ideal untuk berlibur itu, Anda sudah bisa menjelajahi berbagai suasana yang berbeda-beda. Ada arsitektur dan tata kota bergaya kolonial yang masih terpelihara baik seperti di Galle, kota dengan benteng-benteng tempat berdirinya resor Amangalle atau hotel butik 20 Middle Street yang terlalu menarik untuk dilewatkan. Belum lagi situs istana dan candi yang serta merta membawa Anda ke masa jaya peradaban bangsa Sinhala dahulu. Sebut saja segitiga budaya Sri Lanka yang terdiri dari kota-kota Anuradhapura, Pollonaruwa, dan Sigiriya. Kota pertama memiliki monumen-monumen besar yang disebut-sebut sebanding dengan piramid di Mesir, sedangkan kota ke-tiga bagaikan dipahat pada sebuah batu besar yang mau tak mau membuat Anda takjub akan kompleksitas arsitekturnya. Pencerahan bagi Anda di negara pulau di Samudera Hindia ini masih berlanjut pada keelokan alam Asia Selatan yang memiliki beragam wajah. Resor Cape Weligama yang relatif baru, lokasinya hanya 30 menit berkendara ke arah timur Galle. Bangunan resor ini menghadap Samudera Hindia, tak jauh dari desa para nelayan yang masih memancing ikan dari atas egrang. Sedangkan bagi para Amanjunkies yang mencintai pantai, ada Amanwella di kota Tangalle, di selatan Sri Lanka. Setidaknya dua pantai di sekitar resor ini cocok dijadikan tempat berselancar, dengan ombak terbaik pada Mei hingga September. Lanjutkan petualangan Anda di alam bebas negeri ini hingga Horton Plains, taman nasional tempat padang rumput menghampar dengan pohon-pohon yang berbentuk seperti payung. Kawanan gajah, rusa sambar, dan burung-burung endemik akan menemani kunjungan Anda kemari. Dengan keragaman wajah seperti ini, bayangkan saja berapa banyak konsep foto traveling yang bisa Anda hasilkan. (MUTHI KAUTSAR) Foto: Corbis, Dok. Amanresorts
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta