Merasakan Perjalanan Sensorial dengan Maserati Gran Turismo dan Maserati Ghibli
Seperti menikmati orkestra yang menggugah semua panca indra. Begitulah pengalaman berkeliling Bali bersama Maserati.
1 Jan 2016


3 / 6
Lifestyle Journey
Itulah Maserati GranTurismo. Sport Coupé dua pintu yang didaulat sebagai seri ‘terkuat’ dalam jajaran produk Maserati, mobil luksuri asal Italia. Kendaraan ini bisa mencapai kecepatan 303km/jam tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman. Selain karena teknologinya yang canggih, bisa jadi karena Anda nyaman duduk di jok leather GranTurismo yang dibuat oleh Poltrona Frau; label yang Anda kenali sebagai produsen furnitur ternama itu, juga merupakan spesialis jok leather bagi otomotif luksuri. Dalam waktu singkat kami tiba di Mulia Resort di Nusa Dua, yang menjadi ‘rumah’ selama beberapa hari kedepan, dalam perjalanan Maserati Lifestyle Journey.

Santap siang hari itu, berlangsung di area private dining Mulia Resort. Fabrizio Cazzoli, Regional Director Maserati Asia dan Fransiska Renata, CEO Maserati Indonesia, menjadi tuan rumah. “Kami bukan tipe mobil sport yang arogan dan cenderung flashy, justru kebalikannya. Kami mengajak Anda untuk menghargai hidup dalam elegansi yang berkelas, indah dalam detail yang demure namun elegan, understated namun bercita rasa tinggi.” Ujar Fabrizio yang lahir dan besar di Italia. Mungkin itu alasannya, mengapa GrandTurismo yang saya naiki, tidak bersuara ‘meraung-raung’ seperti kebanyakan mobil sport lain.

Berkenalan dengan Ghibli
Selepas santap siang, waktunya bertualang. Agenda pertama adalah mengunjungi pantai Melasti yang lebih dikenal dengan nama Pantai Pandawa. Lokasinya berada di Kuta Selatan. Ada beberapa titik pantai yang ramai dikunjungi wisatawan, tapi area yang kami datangi cukup terpencil. Jalanan menuju ke area ini baru dibuka beberapa tahun belakangan. Oleh paraglider yang bermain di sekitar tebing, pantai perawan yang mereka lihat dari atas tanpa bisa diakses lewat jalan darat itu mereka namai secret beach. Tersembunyi adalah kata yang tepat, karena jalur menuju Melasti cukup menantang. Terjal, melewati tebing berbatu yang berkelok, naik turun dan bahkan jalanan berpasir.

Saya kini mengendarai Maserati Ghibli. Berbeda dengan GranTurismo, instrumen pada dashboard Ghibli tampak lebih mudah dinavigasi, meski tetap mewah tentu saja. Kendaraan ini memang ditawarkan bagi kaum urban untuk kenyamanan dan serunya berkendara sehari-hari. “Everyday enjoyment,” sebut Fransiska yang lebih akrab disapa Inggrid. Ghibli pun tampak lincah di jalan mendaki, naik turun berkelok, dan nyaman saat memasuki jalan berbatu terjal.

Hari pertama ditutup dengan menikmati matahari terbenam di The Samaya, Seminyak, ditemani seleksi canapé dan mocktail segar, lalu berlanjut pada santap malam di The Breeze. Salute! Bu Inggrid membuka jamuan, dengan mengajak toast bersama ditemani segelas Corte Giara Prosecco dari Allegrini, sparkling wine asal Italia yang terasa manis dan segar. Smoked Salmon Bruschetta yang ringan dan gurih, Roasted Pumpkin Soup yang hangat, serta Australian Prime Beef Bourguignon dengan gnocchi yang lembut menjadi menu, ditemani embusan angin laut yang melenakan.

Esok harinya, sederet kegiatan menanti. Perjalanan pertama menuju Komune Beach Club di area Pantai Keramas, Gianyar, yang cukup terkenal di kalangan surfer mancanegara. Di sini ada resort yang menawarkan kelas yoga rutin setiap pagi, untuk kemudian menyesap smoothies dari berbagai sayur dan buah organik yang ditanam di kebun sendiri.

Kali ini seri Ghibli S yang spesifikasi mesinnya lebih tinggi dibanding Ghibli, menjadi kendaraan saya. Perhatian tertuju pada desain. Ghibli memiliki lengkung bodi yang seksi. Sedan empat pintu yang elegan, namun terasa fun dengan lekuk sporty bak kendaraan coupé. Apalagi interior semua seri Maserati bisa dipesan made to order, atau bespoke. Dari mulai lapisan kayu, berbagai macam leather, hingga warna jahitan jok, bisa dibuat sesuai keinginan. Anda leluasa melekatkan signature style di kendaraan kesayangan. 
 
Dari Komune, waktunya bersantap siang. Rute yang dipilih cukup jauh, menanjak ke arah Ubud, lebih tepatnya menuju The Samaya Ubud. Macet menemui kami di beberapa titik keramaian, namun kenyamanan Ghibli dan berbagai perangkat hiburan elektronik yang melengkapi, membuat jalanan terasa mengasyikkan saja. (WS). Foto: WS, Dok. Maserati 
 
 

 

Author

DEWI INDONESIA