Gedung bergaya colonial yang kini berfungsi sebagai Balaikota atau kantor walikota Bogor ini pernah menjadi salah satu klub di mana kaum sosialita Belanda yang menetap di kota yang dulu berjuluk Buittenzorg itu kerap berkumpul dan bersosialisasi. Sesuai peruntukannya, di masa pemerintahan Hindia Belanda gedung itu bernama De Societeit atau berarti juga The Club dalam bahasa Inggris. Dibangun pada tahun 1868, di atas lahan seluas 9.060 meter persegi, gedung yang kini luasnya sekitar 2, 673 meter persegi ini sempat beberapa kali beralih fungsi menjadi kantor Kepala Kotapraja pada sekitar tahun 1926. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia,tepatnya setelah pengakuan kedaulatan pada 1949, nama De Societiet tak lagi dipakai oleh gedung yang kemudian digunakan sebagai markas Komando Resor Militer 061/Surya Kencana yang membawahi wilayah Bogor, Cianjur dan Sukabumi. Pada 1971, gedung tersebut mengalami lagi peralihan fungsi sebagai Balaikota hingga saat ini. Gedung Balaikota yang berada di jalan Ir. H. Juanda nomor 10 Kota Bogor ini sudah sempat mengalami renovasi yang membuat arsitektur bergaya kolonial itu memasukkan unsure arsitektur bergaya Sunda. (ISA) Foto: Dok. Raiyani Muharramah