Intip Meriam Antik Hadiah VOC di Klenteng Ban Hing Kiong, Manado
Dengan arsitektur ciri khas China asli, Klenteng Ban Hing Kong sudah berdiri empat abad lamanya sejak masa Dinasti Qing Cina berkuasa.
18 May 2016



 
Berada di komplek China Town, Jl. D. I. Panjaitan, klenteng ini sudah memasuki usia hampir empat abad lamanya. Didirikan pada tahun 1819 dan dibangun selama masa Dinasti Qing Cina berkuasa, menjadikannya klenteng tertua di Sulawesi Utara. Terdiri dari tiga lantai, klenteng ini dibangun dengan ciri khas arsitektur Cina asli, Pada lantai pertama  ada sebuah altar dengan ornamen patung orang suci. Memasuki lantai dua, terdapat altar Tri Nabi Agung, yaitu Lao Tze, Buddha dan Kong Hu Cu, sementara lantai tiga tersimpan dua buah meriam antik berukuran sedang, yang konon merupakan hadiah dari VOC. Seperti klenteng pada umumnya, Anda dapat berkunjung ketika hara raya besar seperti perayaan Cap Go Meh. Biasanya ada pertunjukan Barongsai, Ince Pia (sejenis pertunjukan kekebalan tubuh), Pikulan (kereta yang didekorasi dengan simbol-simbol agama), dan Kuda Lo Cia. Kegiatan ini merupakan tradisi Cina yang dibawa orang-orang Tionghoa yang bermigrasi ke Sulawesi Utara. Tarian tradisional Manado Kabasaran yang diiringi oleh kelompok penari Cina ikut juga mewarnai perayaan. (TA) Foto: Indonesia Travel

 

Author

DEWI INDONESIA