Elemen Rumah Betawi Penuh Karakter di Kosenda Hotel Jakarta
Banyak pilihan tempat menginap di Jakarta, tapi kelahiran hotel-hotel independen beberapa tahun terakhir ini memperluas makna tentang kemewahan dan kenyamanan. Tapi apa definisi hotel berkarakter kota?
15 Jun 2016


3 / 3
Ruben Kosenda, pemilik Kosenda Hotel, memandang Jakarta sebagai kota yang begitu riuh. Suatu hari ia membeli sebidang tanah di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat. Temannya, Antony Liu, arsitek dan pendiri biro arsitektur Studio TonTon, menyarankan untuk membangun hotel di situ. Ruben setuju. Ia juga punya prinsip, “Jika hendak membuat karya harus memiliki karakter kuat.” Katanya, “Karena itu hotel juga harus memiliki karakter yakni cerminan Jakarta di zaman sekarang. Jakarta modern yang eksis tanpa melupakan tradisi dan sejarah seperti budaya yang dimiliki Jakarta di tahun 1960an. Saya ingin agar mereka yang datang merasa bagai berkunjung ke rumah kawan lama. Rumah yang memberi kenyamanan.” Bersama Antony, Ruben mencari elemen yang bisa menjadi karakter hotel ini. “Kami memutuskan bentuk lubang angin rumah adat Betawi menjadi elemen dekorasi hotel. Bentuknya seperti trapesium tapi kami modifikasi sedikit agar terlihat lebih menarik,” ujarnya.

Kami duduk berbincang di Waha Kitchen, restoran di dalam hotel yang beratapkan langit-langit kayu beraksen trapezium itu. Furnitur yang ada bergaya modern Skandinavia. Dinding ruang ini berhias mural yang memuat kehidupan warga Jakarta. Ia menjelaskan, “Orang yang masuk dan melihat mural ini akan merasa mereka benar-benar ada di Jakarta. Gambar-gambarnya memberi pengetahuan yang jelas tentang ragam aktivitas dari berbagai lapisan masyarakat yang tinggal di kota ini.” Di tembok lorong-lorong hotel, dari lantai dua hingga lantai tujuh, ada lukisan warna-warni yang menceritakan tradisi Jakarta. ”Saya suka membaca buku karya Windoro Adi yang berjudul Batavia 1704, sehingga saya ingin kisah tentang Jakarta lama juga tertera di dinding hotel,” tutur Ruben. Di hadapan lukisan tersebut tersusun kayu-kayu bekas yang menjadi dekorasi vertikal dari lantai dua hingga lantai tujuh hotel. Dekorasi ini mencerminkan lanskap Jakarta yang dipenuhi gedung-gedung. (JAR)  Foto: Dok. Kosenda

 

Author

DEWI INDONESIA