Holy Cow! oleh Sarah Macdonald
India yang penuh warna dan sangat spiritual tak ayal menarik banyak orang dari dunia barat untuk mengunjunginya. Tidak demikian dengan Sarah Macdonald, seorang Radio DJ dari Sydney yang pernah bersumpah tidak akan kembali ke India setelah pengalaman buruknya backpacking keliling India saat ia masih muda. Nyatanya, sesuai dengan ramalan seorang pengemis saat itu, ia kembali ke India untuk mengikuti tunangannya yang adalah seorang jurnalis. Saat Sarah jatuh sakit dan hampir meninggal namun berhasil sembuh dan mulai mempertanyakan arti hidup dan mati, di sini kisah-kisah penuh humor dan satir terjadi. Ia pun berkeliling India mencari tahu beragam agama dan kepercayaan yang dianut di negara tersebut, melompat dari satu ashram ke ashram lainnya mencari pencerahan, sampai melihat penguburan ala Zoroastrianisme yang tak lazim untuk kebanyakan orang. Gaya tutur Sarah yang gamblang dan penuh humor membuat saya tak bisa berhenti tertawa, meski banyak hikmah yang ia torehkan dari perjalanan spiritualnya tersebut.
A Year in The World oleh Frances Mayes
Pengarang yang populer berkat buku memoarnya Under the Tuscan Sun (dan buku-buku lanjutannya) ini menuangkan pengalamannya bertualang selama setahun bersama suaminya keliling dunia—atau tepatnya Eropa dan sekitarnya. Mulai dari Andalucia, Italia, Maroko, Turki, hingga Skotlandia, Frances mampu mendiskripsikan degup kehidupan di setiap kota yang ia masuki dengan detail dan seringkali puitis. Kisahnya juga dibumbui dengan berbagai judul buku, penggalan paragraf maupun prosa dari penulis-penulis favoritnya yang berhubungan dengan tempat-tempat yang ia kunjungi tersebut, serta beragam makanan khas yang disantap oleh Mayes dan Ed, suaminya. Dari buku ini, saya juga mempelajari cara seorang penulis memetik inspirasi dari tiap tempat atau kejadian yang ia alami atau lihat.