Alila Hotel & Resort menjadi salah satu Hotel dan Resort yang berkontribusi terhadap situasi sampah di Bali. Pada bulan Agustus lalu, Alila Hotel & Resort berinisiatif menguji coba kampanye ‘Zero Waste to Landfill’ di empat propertinya yaitu Alila Villas Uluwatu, Alila Ubud, Alila Manggis, dan Alila Seminyak. Kampanye ini dimaksudkan untuk mengatasi ancaman lingkungan yang terus berkembang dengan menangani limbah dari sumbernya dan mendaur ulang limbah tersebut menjadi sumber daya yang bermanfaat.
Limbah didaur ulang melalui serangkaian sistem rekayasa mekanik dan biologi sederhana di laboratorium iSuRRF (Integrated Sustainable Resource Recovery Facility). Limbah non organik seperti plastik, gelas dan keramik diparut dan dihancurkan sehingga menghasilkan agregat, yaitu pasir dan serat yang digunakan kembali untuk menghasilkan bahan bangunan hijau. Plastik limbah tidak ekonomis seperti wraps dan film diubah menjadi minyak kasar ringan yang disuling menjadi solar, minyak tanah dan bensin. Logam dan plasik bernilai tinggi juga ikut didaur ulang.
Selain di laboratorium, setiap hotel telah menyediakan bagian pengomposan dan kebun organik. Semua sampah organik diolah menjadi kompos dan diletakkan kembali ke kebun sehingga menghasilkan makanan organik hingga piring.
Alila berharap kedepannya bisa membuat sebuah tim PIONEER (Positive Impact on Nature, Environment and Earth’s Resources) di setiap hotel dimana komunitas lokal dan para pengunjung bisa lebih sadar tentang pemborosan yang berdampak pada lingkungan. Saat ini, keempat resor Alila dioperasikan dengan standar EarthCheck, dimana keempat resor tersebut telah meminimalisir limbah mereka. (IDP) Foto: Dok. Alila Hotel & Resort
Limbah didaur ulang melalui serangkaian sistem rekayasa mekanik dan biologi sederhana di laboratorium iSuRRF (Integrated Sustainable Resource Recovery Facility). Limbah non organik seperti plastik, gelas dan keramik diparut dan dihancurkan sehingga menghasilkan agregat, yaitu pasir dan serat yang digunakan kembali untuk menghasilkan bahan bangunan hijau. Plastik limbah tidak ekonomis seperti wraps dan film diubah menjadi minyak kasar ringan yang disuling menjadi solar, minyak tanah dan bensin. Logam dan plasik bernilai tinggi juga ikut didaur ulang.
Selain di laboratorium, setiap hotel telah menyediakan bagian pengomposan dan kebun organik. Semua sampah organik diolah menjadi kompos dan diletakkan kembali ke kebun sehingga menghasilkan makanan organik hingga piring.
Alila berharap kedepannya bisa membuat sebuah tim PIONEER (Positive Impact on Nature, Environment and Earth’s Resources) di setiap hotel dimana komunitas lokal dan para pengunjung bisa lebih sadar tentang pemborosan yang berdampak pada lingkungan. Saat ini, keempat resor Alila dioperasikan dengan standar EarthCheck, dimana keempat resor tersebut telah meminimalisir limbah mereka. (IDP) Foto: Dok. Alila Hotel & Resort