Vitamin B yang Mengatur Respons Tubuh terhadap Patogen
Ketika ada patogen yang masuk ke tubuh. Entah itu dalam bentuk bakteri ataupun virus, vitamin B adalah garda depan yang menentukan respons tubuh kita. Tugasnya adalah mempengaruhi produksi sel “pembunuh natural” yang akan langsung melawan patogen asing.
Ada tiga jenis vitamin B. Pertama ialah B6 yang bisa Anda temui di tanaman serial, legumes, sayuran hijau, buah, ikan, ayam, dan daging sapi. Kedua Adalah vitamin B9 yang kaya akan folate dan bisa ditemukan di dalam kacang-kacangan dan biji-bijian. Terakhir adalah B13 yang kaya akan cyanocobalamin dan bisa didapatkan dari konsumsi susu dan telur.
Perkuat Pertahanan Sel Tubuh dengan Vitamin C dan E
Ketika tubuh tengah melawan infeksi bakteri atau virus, kita mengalami apa yang dinamakan stres oksidatif. Saat itulah tubuh memproduksi radikal bebas dan bisa melukai dinding-dinding sel. Di sinilah fungsi vitamin C dan E, yaitu untuk melindungi sel dari proses stres oksidatif sehingga daya juang sel bisa lebih baik. Vitamin C dan E bisa Anda dapatkan dari konsumsi kiwi, brokoli, tomat, dan capsium.
Tingkatkan Daya Tahan Sel Imun dengan Vitamin D
Vitamin D memang identik dengan kekuatan tulang. Namun, vitamin D juga dibutuhkan beberapa sel imun untuk melawan patogen. Terutama sel-sel imun yang berada di saluran pernapasan. Sejatinya, tubuh bisa memproduksi sendiri vitamin D. Terutama dengan bantuan sinar Matahari. Akan tetapi selain itu Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dengan mengonsumsi telur, ikan, dan susu.
Perbanyak Sel Imun dengan Zinc, Zat Besi, dan Selenium
Zinc, zat besi, dan selenium utamanya berperan terhadap pertumbuhan sel imun. Zat besi misalnya berfungsi menangkal patogen dengan memperbanyak radikal bebas yang dapat menghancurkan mereka.
Zat ini juga mengatur reaksi enzim agar bisa mengenali dan menargetkan patogen secara akurat. Zat Besi bisa Anda dapatka dengan mengonsumsi daging-dagingan.
Sementara itu Zinc menjaga integritas membran sel agar tak mudah ditembus patogen. Kandungan Zinc banyak terdapat di hidangan laut, serta kacang-kacangan, juga biji-bijian kering. Kemudian Selenium berperan sebagai antioksidan yang mengatasi kerusakan akibat stres oksidatif. Zat Selenium banyak terdapat dalam jamur-jamuran, daging, serta sereal. (SIR). Foto: Dok. Istimewa.
Ketika ada patogen yang masuk ke tubuh. Entah itu dalam bentuk bakteri ataupun virus, vitamin B adalah garda depan yang menentukan respons tubuh kita. Tugasnya adalah mempengaruhi produksi sel “pembunuh natural” yang akan langsung melawan patogen asing.
Ada tiga jenis vitamin B. Pertama ialah B6 yang bisa Anda temui di tanaman serial, legumes, sayuran hijau, buah, ikan, ayam, dan daging sapi. Kedua Adalah vitamin B9 yang kaya akan folate dan bisa ditemukan di dalam kacang-kacangan dan biji-bijian. Terakhir adalah B13 yang kaya akan cyanocobalamin dan bisa didapatkan dari konsumsi susu dan telur.
Perkuat Pertahanan Sel Tubuh dengan Vitamin C dan E
Ketika tubuh tengah melawan infeksi bakteri atau virus, kita mengalami apa yang dinamakan stres oksidatif. Saat itulah tubuh memproduksi radikal bebas dan bisa melukai dinding-dinding sel. Di sinilah fungsi vitamin C dan E, yaitu untuk melindungi sel dari proses stres oksidatif sehingga daya juang sel bisa lebih baik. Vitamin C dan E bisa Anda dapatkan dari konsumsi kiwi, brokoli, tomat, dan capsium.
Tingkatkan Daya Tahan Sel Imun dengan Vitamin D
Vitamin D memang identik dengan kekuatan tulang. Namun, vitamin D juga dibutuhkan beberapa sel imun untuk melawan patogen. Terutama sel-sel imun yang berada di saluran pernapasan. Sejatinya, tubuh bisa memproduksi sendiri vitamin D. Terutama dengan bantuan sinar Matahari. Akan tetapi selain itu Anda juga bisa mendapatkan asupan vitamin D dengan mengonsumsi telur, ikan, dan susu.
Perbanyak Sel Imun dengan Zinc, Zat Besi, dan Selenium
Zinc, zat besi, dan selenium utamanya berperan terhadap pertumbuhan sel imun. Zat besi misalnya berfungsi menangkal patogen dengan memperbanyak radikal bebas yang dapat menghancurkan mereka.
Zat ini juga mengatur reaksi enzim agar bisa mengenali dan menargetkan patogen secara akurat. Zat Besi bisa Anda dapatka dengan mengonsumsi daging-dagingan.
Sementara itu Zinc menjaga integritas membran sel agar tak mudah ditembus patogen. Kandungan Zinc banyak terdapat di hidangan laut, serta kacang-kacangan, juga biji-bijian kering. Kemudian Selenium berperan sebagai antioksidan yang mengatasi kerusakan akibat stres oksidatif. Zat Selenium banyak terdapat dalam jamur-jamuran, daging, serta sereal. (SIR). Foto: Dok. Istimewa.