Stres merupakan kondisi yang sering kita dengar dan mungkin alami. Tentu tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengatasi stres. Padahal stres berlebih berdampak negatif pada kesehatan, termasuk kesehatan di area kewanitaan. Menerapkan personal hygiene pun semakin penting agar terhindar dari berbagai penyakit yang menggangu fisiologis area kewanitaan maupun alat reproduksi.
“Stres yang signifikan ditambah dengan kurang terjaganya kebersihan area kewanitaan dapat memicu kelainan dan tingkat keparahan masalah di area tersebut,” jelas Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG (K)- Onk, Sekretaris Jenderal Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) - Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Menurut dr. Tofan, menjaga area kewanitaan bisa dimulai dengan memahami beberapa hal mendasarnya terlebih dahulu. Dari mengenali anatomi area kewanitaan, perlindungan alami di area tersebut, hingga cara menjaga kondisi seimbang di area tersebut yang menjaganya agar tetap bersih dan sehat. Berikut ini tips darinya!
1. Jaga kebersihan vulva
Vulva, yaitu area kewanitaan yang tampak dari luar, harus dijaga kebersihannya dengan cara yang sangat sederhana. Vulva dapat dibasuh dan dibersihkan dengan air setiap kali usai buang air besar dan buang air kecil, dan dibersihkan menggunakan dengan sabun ber-pH rendah yang digunakan pada saat mandi.“Bagian vulva dan lipatan paha itu bisa dibasuh dengan sabun, tetapi jangan terlalu sering. Lakukan saat mandi saja,” jelasnya.
2. Hindari mencukur habis rambut pubis
Lebih lanjut dr. Tofan juga menyarankan para perempuan agar tidak menggunduli rambut di area kewanitaan. Mencukur rambut di area kewanitaan sampai habis bisa menimbulkan rasa gatal saat rambut baru mulai tumbuh kembali.“Digunting saja, sisakan setengah senti. Jadi ketika tumbuh, gak gatal dan digaruk, yang akhirnya bikin luka di area tersebut,” sarannya.
3. Memakai antiseptik 1x sehari
Kulit tubuh kita juga merupakan tempat tinggal bagi mikroflora dan juga kuman patogen, yang menurut dr. Tofan jumlahnya di seluruh tubuh manusia mencapai 100 triliun mikroorganisme. Membersihkan area vulva dengan sabun pun tak bisa sembarangan.“Jumlah tersebut 10 kali lipat lebih banyak dari sel di tubuh manusia itu sendiri. Bagi yang obesitas, area tersebut pun semakin lembap, sehingga disarankan untuk memakai pembersih antiseptic anti jamur, dilanjutkan dengan pemakaian sabun dengan moisturizer agar tidak membuat area tersebut kering,” ujarnya lagi.
4. Basuh dari depan ke belakang
Kondisi toilet kita juga berpengaruh pada kondisi kesehatan area kewanitaan. Dr. Tofan menyoroti soal set up toilet Barat sentris dengan semprotan ke depan yang menurutnya bisa menimbulkan percikan kotoran dari anus. Menurutnya membersihkan area kewanitaan harus dilakukan dengan membasuhnya dari depan ke belakang, bukan sebaliknya.5. Jaga microbiome vagina
Jika vulva berada di bagian luar area kewanitaan kita, liang vagina terletak di sebelah dalam. Menurut dr. Tofan, vagina pun memiliki perlindungan alaminya sendiri dari mikrobioma yang hidup dalam keseimbangan (equilibrium) di area ini, sebagai pertahanan terhadap berbagai kondisi patogen (penyakit).Segala kondisi yang mengganggu keseimbangan mikroflora normal di vagina ini akan memicu perubahan kondisi sehingga terjadi beberapa kondisi inflamasi (peradangan) ataupun infeksi. Salah satu upaya untuk meningkatkan mikroflora adalah dengan memberikan nutrisi berupa prebiotik dan menjaga kebersihan area kewanitaan
“Jadi bagian vulva ini boleh, kok, dibersihkan memakai sabun, tapi tidak dengan vagina. Membasuh vulva dengan sabun juga tidak boleh sering. Cukup saat kita mandi saja, karena kalau keseringan pakai sabun bisa mengganggu mikroflora alami di area kewanitaan, dan itu bisa menyebabkan peradangan,” pungkas dr. Tofan.
Pembersih khusus area kewanitaan yang bisa Anda coba untuk memulai langkah self-love yaitu rangkaian Feminine Care dari Betadine, yang hadir sebagai solusi yang dapat memudahkan perempuan Indonesia memiliki area kewanitaan yang bersih dan sehat. Betadine Feminine care sudah tersedia di seluruh Indonesia dan dapat dibeli di supermarket, e-commerce, hingga retailer seperti Guardian.
MARDYANA ULVA
Foto: Pexels