Empat perempuan ini punya pancaran pesona yang tak lekang oleh zaman. Sejak masa muda, hingga berusia matang, karisma Donna Harun, Okky Asokawati, Selma Abidin, dan Wanda Hamidah tak berkurang barang setitik. Wajah mereka mungkin sudah jarang dijumpai di layar televisi atau panggung-panggung peragaan busana. Tapi bukan berarti kehadiran mereka berhenti memikat pandangan, seakan aura primadona keempatnya tak pernah pudar.
“Setiap usia itu memiliki kecantikannya masing-masing,” kata Okky Asokawati kepada Dewi. Nadanya tenang dan lembut. Terasa betul aura wibawa dari seorang perempuan yang matang memancar dari mantan model primadona di era 1980-1990an ini. Seiring bertambahnya usia, keempatnya sepakat kecantikan dalam menjadi hal penting untuk menjaga pancaran pesona mereka. “Inner beauty menjadi hal yang penting. Saya merasa ketika orang sudah cantik di dalam, itu akan membuat penampilannya lebih bercahaya,” jelas Okky.
Kecantikan dari dalam diri salah satunya bisa didapatkan dengan kebahagiaan, begitu menurut Wanda. Banyak cara untuk mencapainya. Dua yang terutama adalah dengan menjaga pola kegiatannya sehari-hari dan juga berusaha mengurangi keterikatannya terhadap hal-hal yang dirasa akan merepotkan. “Saya sering keluar tanpa riasan dan kalau saya mau dandan cantik itu, ya, buat diri saya sendiri. Ketika saya mulai melepaskan ikatan-ikatan seperti itu justru menjadi sesuatu yang lebih membebaskan,” papar Wanda.
Namun melepaskan diri dari berbagai ikatan bukanlah hal mudah. Termasuk ikatan dengan citra diri di masa muda. Okky pun bercerita dirinya sempat mengalami masa-masa rapuh. Pertama kala memasuki usia 30-an. Saat itu ia menyadari posisinya mulai tergantikan oleh wajah-wajah baru. “Tidak bisa dimungkiri, industri mode dan hiburan itu memang memupuk ego kita. Jadi ketika itu terjadi saya sempat merasa tidak keruan. Rasanya dunia mau runtuh,” cerita Okky. Toh, hal itu tidak berlangsung lama. Ia pun kemudian menemukan panggung-panggung baru sebagai narasumber, pemilik bisnis, dan kini sebagai politisi dari sebuah partai nasional.
Kali kedua Okky merasa rapuh adalah saat ia menginjak dekade keempat hidupnya. Garis-garis senyum yang semakin dalam sempat membuatnya mencari cara tertawa yang tidak terlalu membuat wajah berkerut. “Tapi terus, kok, kelihatannya seperti dipaksa. Akhirnya saya memutuskan untuk menerima saja,” lanjutnya.
Soal penerimaan diri ini juga diamini oleh Selma. “Penuaan itu kan hal yang tidak bisa dihindarkan,” katanya. Ia pun menyatakan tanda-tanda penuaan pasti terlihat, baginya terutama di area leher dan sekitar mata. “Tetapi yang penting kita tidak berpatokan untuk mengikuti standar kecantikan yang sama. Saya pikir dengan menerima dan berbahagia dengan diri sendiri adalah hal yang terpenting,” lanjut Selma.
Begitu juga filosofi kecantikan Donna Harun, bahkan sejak usia remaja. Baginya kecantikan adalah tentang menjadi apa adanya. “Buat saya, cantik itu natural, apa adanya saya. Baik itu fisik, maupun cantik perilaku,” kata Donna.
Teks: Shuliya Ratanavara
Foto: Jacky Suharto
Pengarah Gaya: Nadhira Alifa
Busana: Jeffry Tan
Rias Wajah: Atika Sakura
Asisten Rias Wajah: Amalia Cantika
Tata Rambut: Ade Ragil
“Setiap usia itu memiliki kecantikannya masing-masing,” kata Okky Asokawati kepada Dewi. Nadanya tenang dan lembut. Terasa betul aura wibawa dari seorang perempuan yang matang memancar dari mantan model primadona di era 1980-1990an ini. Seiring bertambahnya usia, keempatnya sepakat kecantikan dalam menjadi hal penting untuk menjaga pancaran pesona mereka. “Inner beauty menjadi hal yang penting. Saya merasa ketika orang sudah cantik di dalam, itu akan membuat penampilannya lebih bercahaya,” jelas Okky.
Kecantikan dari dalam diri salah satunya bisa didapatkan dengan kebahagiaan, begitu menurut Wanda. Banyak cara untuk mencapainya. Dua yang terutama adalah dengan menjaga pola kegiatannya sehari-hari dan juga berusaha mengurangi keterikatannya terhadap hal-hal yang dirasa akan merepotkan. “Saya sering keluar tanpa riasan dan kalau saya mau dandan cantik itu, ya, buat diri saya sendiri. Ketika saya mulai melepaskan ikatan-ikatan seperti itu justru menjadi sesuatu yang lebih membebaskan,” papar Wanda.
Namun melepaskan diri dari berbagai ikatan bukanlah hal mudah. Termasuk ikatan dengan citra diri di masa muda. Okky pun bercerita dirinya sempat mengalami masa-masa rapuh. Pertama kala memasuki usia 30-an. Saat itu ia menyadari posisinya mulai tergantikan oleh wajah-wajah baru. “Tidak bisa dimungkiri, industri mode dan hiburan itu memang memupuk ego kita. Jadi ketika itu terjadi saya sempat merasa tidak keruan. Rasanya dunia mau runtuh,” cerita Okky. Toh, hal itu tidak berlangsung lama. Ia pun kemudian menemukan panggung-panggung baru sebagai narasumber, pemilik bisnis, dan kini sebagai politisi dari sebuah partai nasional.
Kali kedua Okky merasa rapuh adalah saat ia menginjak dekade keempat hidupnya. Garis-garis senyum yang semakin dalam sempat membuatnya mencari cara tertawa yang tidak terlalu membuat wajah berkerut. “Tapi terus, kok, kelihatannya seperti dipaksa. Akhirnya saya memutuskan untuk menerima saja,” lanjutnya.
Soal penerimaan diri ini juga diamini oleh Selma. “Penuaan itu kan hal yang tidak bisa dihindarkan,” katanya. Ia pun menyatakan tanda-tanda penuaan pasti terlihat, baginya terutama di area leher dan sekitar mata. “Tetapi yang penting kita tidak berpatokan untuk mengikuti standar kecantikan yang sama. Saya pikir dengan menerima dan berbahagia dengan diri sendiri adalah hal yang terpenting,” lanjut Selma.
Begitu juga filosofi kecantikan Donna Harun, bahkan sejak usia remaja. Baginya kecantikan adalah tentang menjadi apa adanya. “Buat saya, cantik itu natural, apa adanya saya. Baik itu fisik, maupun cantik perilaku,” kata Donna.
Teks: Shuliya Ratanavara
Foto: Jacky Suharto
Pengarah Gaya: Nadhira Alifa
Busana: Jeffry Tan
Rias Wajah: Atika Sakura
Asisten Rias Wajah: Amalia Cantika
Tata Rambut: Ade Ragil