Tingginya problem stres pada kulit kepala lebih jauh diutarakan oleh dokter lulusan Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia ini. “Stres pada kulit kepala hingga menyebabkan kerontokan rambut yang berlebihan dapat dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama alopecia areata, dimana helai rambut yang rontok dikarenakan sel-sel darah putih yang gencar menyerang folikel rambut. Kondisi ini bisa muncul akibat stres berat. Kemudian telogen effluvium yang terjadi ketika stres emosional yang tinggi diiringi dengan kelelahan fisik berkepanjangan. Yang menyebabkan sebagian rambut memasuki masa istirahat lebih cepat atau sebelum waktunya. Terakhir trikotilomania merupakan kondisi terjadinya pergeseran emosi yang mendorong hasrat kuat untuk menarik atau bahkan mencabuti helai rambut dari akarnya. Yang terkahir ini perlu segera panangan ahli medis yang serius.”
Dampak stres terhadap kerusakan kulit kepala dan rambut dijelaskan pula oleh Veronica Bun, Jr. Education Manager Kérastase Indonesia. “Kendati stres bukan menjadi penyebab satu-satunya, namun stres dapat menyebabkan ketegangan dan penyempitan pembuluh darah di kepala. Sehingga suplai aliran darah dan oksigen menjadi terhambat yang akhirnya mengganggu kelancaran suplai nutrisi yang diperlukan akar rambut.” (Five Fourina)
Model: Antie
Pengarah Gaya: Marissa Anugrah
Fotografer: Mario Ardi
Make-up: Andy Chun
Hairdo: Jeffry Welly
Busana: Day & Night
Dampak stres terhadap kerusakan kulit kepala dan rambut dijelaskan pula oleh Veronica Bun, Jr. Education Manager Kérastase Indonesia. “Kendati stres bukan menjadi penyebab satu-satunya, namun stres dapat menyebabkan ketegangan dan penyempitan pembuluh darah di kepala. Sehingga suplai aliran darah dan oksigen menjadi terhambat yang akhirnya mengganggu kelancaran suplai nutrisi yang diperlukan akar rambut.” (Five Fourina)
Model: Antie
Pengarah Gaya: Marissa Anugrah
Fotografer: Mario Ardi
Make-up: Andy Chun
Hairdo: Jeffry Welly
Busana: Day & Night
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta