Inilah yang akan terjadi apabila Anda melewatkan jam makan Anda.
Sibuk dan tidak mempunyai cukup waktu menjadi alasan beberapa orang yang suka menunda makan, atau bahkan ada yang memutuskan untuk tidak makan sama sekali dan melewatkannya sampai jam makan berikutnya ataupun keesokan harinya. Namun, tahukah Anda bahwa menunda makan dapat memberikan dampak yang buruk bagi tubuh?
Makan 3-4 porsi besar setiap hari membantu tubuh Anda mengkonsumsi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik dan juga mencegah Anda dari makan berlebihan. Melewatkan makanan di sisi lain justru sebaliknya, studi menunjukkan bahwa melewatkan makanan menghabiskan energi dari tubuh, itulah sebabnya orang yang melewatkan makanan membakar kalori lebih rendah karena mereka tidak melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
Menurut riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Amerika Selatan, melewatkan sarapan membuat Anda berisiko menderita hypoglycemia atau gula darah yang rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti pusing, lemas, sakit kepala dan detak jantung yang meningkat. (AU) Foto: Pexels
Sibuk dan tidak mempunyai cukup waktu menjadi alasan beberapa orang yang suka menunda makan, atau bahkan ada yang memutuskan untuk tidak makan sama sekali dan melewatkannya sampai jam makan berikutnya ataupun keesokan harinya. Namun, tahukah Anda bahwa menunda makan dapat memberikan dampak yang buruk bagi tubuh?
Makan 3-4 porsi besar setiap hari membantu tubuh Anda mengkonsumsi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik dan juga mencegah Anda dari makan berlebihan. Melewatkan makanan di sisi lain justru sebaliknya, studi menunjukkan bahwa melewatkan makanan menghabiskan energi dari tubuh, itulah sebabnya orang yang melewatkan makanan membakar kalori lebih rendah karena mereka tidak melakukan aktivitas fisik dan olahraga.
Menurut riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan Amerika Selatan, melewatkan sarapan membuat Anda berisiko menderita hypoglycemia atau gula darah yang rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti pusing, lemas, sakit kepala dan detak jantung yang meningkat. (AU) Foto: Pexels