Salah satu jenis olahraga yang dikenal efektif membakar lemak tubuh dan membantu mendapatkan tubuh bugar yaitu HIIT atau High Intensity Interval Training. HIIT adalah latihan fisik yang mengombinasikan gerakan olahraga intensitas tinggi dan intensitas rendah secara bergantian dalam satu waktu. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam HIIT ini antara lain sit up, plank, burpees, crunch, dan lunges, yang diselingi dengan beberapa kali istirahat. HIIT biasanya dilakukan selama 10-30 menit, sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.
Namun bagi Anda yang masih pemula, simak tips dan penjelasan berikut ini yang disampaikan oleh dari dr. Levina Azarine, SpKO, Sports Medicine Doctor dari Royal Sports Performance Center Jakarta.
1. Kenali kondisi tubuh
Seperti namanya, HIIT melibatkan Latihan fisik dengan intensitas tinggi. Oleh karena itu, hal paling penting sebelum melakukan HIIT yaitu mengenali kondisi tubuh kita untuk menghindari timbulnya cedera.“Istirahat cukup makan cukup, apakah ada cedera sebelumnya, dan penyakit penyerta. Ini mendasar sekali. Jangan sampai kita maunya sehat tapi risiko bahaya dicuekin,” terang dr. Levina di acara HIIT Workout yang digelar oleh 2XU Indonesia di Bodyfit Kemang pada Minggu (18/5/2022).
2. Mulai dengan intensitas rendah
Selain mengenali kondisi tubuh kita, dr. Levina juga menyarankan untuk memulai HIIT dengan intensitas rendah. Secara bertahap Anda bisa meningkatkannya hingga mencapai durasi olahraga dalam sepekan yang direkomendasikan Badan Keseharan Dunia (WHO).“Start low, tingkatkan pelan-pelan. Pemula bisa mulai dengan durasi 10 menit dan dilakukan dua kali dalam seminggu, lalu naik ke 20 menit, 30 menit, sampai kita mencapai angka 150 – 300 menit seminggu yang disarankan WHO,” jelasnya lagi.
3. Hindari olahraga berlebihan
Durasi olahraga yang disarankan WHO yaitu 150-300 menit atau lima jam dalam seminggu. Menurut dr. Levina, sebaiknya durasi ini dibagi lagi menjadi durasi yang lebih pendek dan dilakukan rutin selama seminggu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kelelahan dan cedera yang malah akan membahayakan diri.“Idealnya itu dibagi menjadi durasi lebih kecil, jadi nggak dihajar lima jam di Sabtu dan Minggu. Mulai saja dari 10 menit, 15 menit, 20 menit, sehingga badan kita nggak kaget,” lanjutnya.
3. Gunakan pakaian olahraga yang mendukung
HIIT bermanfaat membakar kalori dalam waktu singkat dan meningkatkan metabolisme tubuh selama beberapa jam ke depan. Oleh karena itu, lemak tubuh pun lebih mudah terbakar sehingga olahraga ini membantu menurunkan berat badan. Meski demikian, tetap perlu diperhatikan bahwa tubuh kita memerlukan dukungan yang tepat agar setiap Latihan fisik yang di lakukan tidak mencederai tubuh kita. Salah satunya adalah dengan memakai pakaian olahraga yang sesuai.Memakai pakaian olahraga yang mengadaptasi teknologi compression bisa menjadi pilihan agar tetap nyaman selama melakukan HIIT ini. Teknologi ini pula yang menjadi inti pada compression tights dari merek pakaian olahraga asal Australia, 2XU (baca: two times you). Materialnya terbuat dari bahan elastane, nylon, dan PWX yang mendukung kekuatan (power), massa tubuh (weight), dan fleksibilitas (flex) pemakainya saat berolahraga.
“Keunggulan compression tights dari 2XU ini yaitu membantu meningkatkan performance kita, mengurangi cedera, dan pemulihan yang lebih cepat,”jelas Yuniarti Iskandar, Brand Manager Merchandising 2XU Indonesia.
Tak hanya itu, memakai compression tights dari 2XU ini juga memeluk tubuh lebih baik daripada tights biasa. Siluet tubuh pun jadi tampak lebih ramping dan makin semangat berolahraga.
Jika dilakukan rutin, olahraga HIIT bahkan bisa melatih tubuh sehingga metabolisme tubuh bekerja maksimal meski Anda sedang beristirahat sekalipun. Anda pun bisa mendapatkan berat badan ideal dengan HIIT rutin. Meski demikian, pastikan kondisi tubuh dalam kondisi yang prima untuk melakukan olahraga ini. Lakukan juga pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelahnya.
MARDYANA ULVA
Foto: Pexels
Topic
HealthAuthor
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia