Peragaan koleksi menswear Harry Halim untuk musim panas 2022 dimulai oleh situasi langit yang mulai gelap. Malam seraya datang melingkupi area perkandangan kuda yang senyap. Didramatisir oleh efek asap dan musik mencekam yang mengiringi langkah para model memasuki lintasan runway.

Sebelum menyaksikan peragaannya musim ini, Harry Halim membukanya lewat sebuah catatan. Koleksi ini merupakan luapan emosi manusia. Perasaan untuk mencintai dan ketertarikan, godaan seksual, dan hasrat untuk menghancurkan segala sesuatu yang dahulunya sangat berharga bagi manusia tersebut. Sekilas catatan ini merefleksikan dua sisi manusia yang kontras dan bertolak belakang satu sama lain. Namun bagi Harry Halim ini adalah caranya menyampaikan sisi romantisnya.

Walau berada di dalam lini menswear, Harry Halim enggan memetakannya demikian. Koleksi ini ia sebut lintas gender di mana para lelaki bebas saja mengenakan rok, renda atau bahkan boots bertumit tinggi. Sebaliknya yang perempuan boleh nampak tegas dalam balutan jaket bomber dan celana berpotongan panel yang rekonstruktif.

Kepiawaian Harry Halim bermain dengan palet warna juga ia curahkan di sini. Warna-warna solid silih berganti diperagakan dengan garis desain yang kuat. Menampilkan aksen rumbai yang menjuntai hingga ke bagian kaki.

Asmara Abigail juga berada di deretan para model, memancarkan aura liar, kuat, dan menggoda dalam balutan terusan body-fitted bermotif harimau dengan aksen transaparan dan sepatu bertali. Ada helai benang merah di antara satu dan lainnya, sama-sama mengaum kencang lewat material kulit dan kilau material metalik di antara minimnya cahaya sekitar.

Jika menilik pada gaya berpakaian yang ditonjolkan, tak ayal koleksi pria yang pernah bermarkas di Paris ini begitu banyak dilirik oleh selebriti berkepribadian eksentrik. Walau Harry Halim tetap ingin dikenal sebagai desainer yang gemar menyelipkan banyak potongan elegan di setiap rilisan koleksinya. (JE) Foto: Harry Halim.