Tantangan Upcycling dan Sustainable Fashion di KLFW 2019
Bekerjasama dengan AirAsia, Kuala Lumpur Fashion Week 2019 mengajak para desainer muda untuk menciptakan karya dari pakaian pre-loved.
2 Sep 2019


1 / 13
Isu soal sustainable fashion dan bagaimana mengurangi sampah yang dihasilkan seringkali menjadi bahasan menarik beberapa waktu belakangan ini. Sebagai industri yang sangat massif, industri mode diperkirakan menyumbang sekitar 4 % sampah dunia. Nilainya mencapai sekitar 92 juta ton menurut laporan Pulse Of The Fashion Industry pada 2018.

Untuk itu, Kuala Lumpur Fashion Week sebagai salah satu  platform non profit bagi desainer lokal Malaysia bermaksud untuk mengajak para desainer muda untuk mulai memikirkan lagi cara yang bertanggungjawab bagi lingkungan dalam memproduksi produk mode. Sebanyak 13 alumni kompetisi AirAsia Runway Ready Designers diajak untuk menciptakan karya khusus.

Caranya adalah dengan membawa mereka ke toko pre-loved terbesar di Kuala Lumpur, Jalan Jalan Japan. Para desainer muda ini ditantang untuk melakukan proses upcycling atas pakaian yang mereka pilih di toko tersebut. Bekerjasama dengan AirAsia, KLFW juga membiayai para desainer muda itu untuk memilih pakaian pre-loved yang akan mereka gunakan.

Hasilnya merupakan perpaduan yang menarik antara imajinasi dan juga pemikiran ulang fungsionalitas. Mulai dari kemeja denim yang diubah menjadi aplikasi, hingga jaket yang tersusun dari sarung tangan membuktikan kalau proses upcycling untuk mode yang lebih bertanggungjawab merupakan sebuah keniscayaan yang memungkinkan. (Subkhan J. Hakim) Foto: KLFW

 

 

Author

DEWI INDONESIA