Tengok sebentar koleksi Spring 2020 Couture Schiaparelli rancangan Daniel Roseberry, Anda akan menemukan detail-detail berulang dari koleksi debut si desainer musim gugur silam. Daniel memang menyatakan rancangannya kali ini merupakan sekuel dari karya perdananya untuk Schiaparelli.
Dualitas kembali memantik inspirasinya. Jika musim gugur lalu ia menggambarkan dualitas antara yang nyata dan yang maya—sekala dan niskala, kini Daniel menampilkan dualitas yang ia lihat dari seorang Elsa Schiaparelli.
Foto-foto lama sang pendiri rumah mode adibusana itu menjadi panduan kreatifnya. Ia memfokuskannya pada fantasi ganda yang dipancarkan Elsa. Bagaimana pakaian sehari-harinya di ruang kerja terlihat pragmatis sekaligus inovatif, dan bagaimana hal itu begitu kontras dengan pesta-pesta sureal yang kerap ia adakan.
Dua hal yang begitu berlawanan ini menjadi DNA koleksi Daniel untuk koleksi adibusana Schiaparelli kali ini. Ia memadukan hal-hal extravagant dengan elemen-elemen minimalis nan pragmatis. Extrovert dan introvert. No in between. Dalam catatan koleksinya Daniel menyatakan, “Saya mencoba merengkuh dua perbedaan ini dan meniadakan segala yang ada di antaranya untuk membuat sesuatu yang sangat dekat dengan Schiaparelli dan personal.”
Ia lantas mengeksekusi visi itu dengan menengok kembali ke karya-karya yang menjadi inspirasi Schiaparelli dulu. Karya-karya furnitur minimalis gaya Deco Moderne dari Jean-Michel Frank misal yang diterjemahkan dalam palet warna yang dipilih Daniel. Lalu ada pula karya-karya seniman Alberto Giacometti yang menjadi inspirasi aksesori dalam bentuk kerangka. Tak ketinggalan gaun dengan aksen kerangka dari arsip Schiaparelli tahun 1938 pula menjadi inspirasi Daniel.
Dengan segala referensi akan desain-desain khas Schiaparelli itu, Daniel juga menyelipkan sentuhan pribadinya. Ia mengambil inspirasi dari foto-foto Elle Macpherson di Sport Illustrated era 1980-an. Hal itu lalu ia terjemahkan dalam bentuk tan-lines palsu lewat permainan optis yang juga menjadi salah satu ciri khas desain Schiaparelli. Ia menampilkannya lewat lapisan jaring atau pakaian kulit sewarna kulit para modelnya.
Begitulah Daniel kian menegaskan visinya untuk rumah mode legendaris Schiaparelli. Visi yang masih terus berkembang, tetapi terlihat menjanjikan. (SIR). Foto: Schiaparelli.
Dualitas kembali memantik inspirasinya. Jika musim gugur lalu ia menggambarkan dualitas antara yang nyata dan yang maya—sekala dan niskala, kini Daniel menampilkan dualitas yang ia lihat dari seorang Elsa Schiaparelli.
Foto-foto lama sang pendiri rumah mode adibusana itu menjadi panduan kreatifnya. Ia memfokuskannya pada fantasi ganda yang dipancarkan Elsa. Bagaimana pakaian sehari-harinya di ruang kerja terlihat pragmatis sekaligus inovatif, dan bagaimana hal itu begitu kontras dengan pesta-pesta sureal yang kerap ia adakan.
Dua hal yang begitu berlawanan ini menjadi DNA koleksi Daniel untuk koleksi adibusana Schiaparelli kali ini. Ia memadukan hal-hal extravagant dengan elemen-elemen minimalis nan pragmatis. Extrovert dan introvert. No in between. Dalam catatan koleksinya Daniel menyatakan, “Saya mencoba merengkuh dua perbedaan ini dan meniadakan segala yang ada di antaranya untuk membuat sesuatu yang sangat dekat dengan Schiaparelli dan personal.”
Ia lantas mengeksekusi visi itu dengan menengok kembali ke karya-karya yang menjadi inspirasi Schiaparelli dulu. Karya-karya furnitur minimalis gaya Deco Moderne dari Jean-Michel Frank misal yang diterjemahkan dalam palet warna yang dipilih Daniel. Lalu ada pula karya-karya seniman Alberto Giacometti yang menjadi inspirasi aksesori dalam bentuk kerangka. Tak ketinggalan gaun dengan aksen kerangka dari arsip Schiaparelli tahun 1938 pula menjadi inspirasi Daniel.
Dengan segala referensi akan desain-desain khas Schiaparelli itu, Daniel juga menyelipkan sentuhan pribadinya. Ia mengambil inspirasi dari foto-foto Elle Macpherson di Sport Illustrated era 1980-an. Hal itu lalu ia terjemahkan dalam bentuk tan-lines palsu lewat permainan optis yang juga menjadi salah satu ciri khas desain Schiaparelli. Ia menampilkannya lewat lapisan jaring atau pakaian kulit sewarna kulit para modelnya.
Begitulah Daniel kian menegaskan visinya untuk rumah mode legendaris Schiaparelli. Visi yang masih terus berkembang, tetapi terlihat menjanjikan. (SIR). Foto: Schiaparelli.