Direktur Kreatif Fendi untuk ranah menswear, Silvia Venturini Fendi, mengelaborasikan berbagai unsur pada peragaan koleksi Fendi di musim gugur tahun ini. Salah satu unsurnya ia gagas bersama seniman yang karyanya sering terpampang di area bawah tanah kota London yakni Noel Fielding. Sisi kolaboratif tersebut menjadi satu sekuens selingan antara palet klasik suguhan Fendi dan warna-warna solid yang ceria.
Rupanya ada pesan tersembunyi yang ingin disampaikan Silvia Venturini Fendi di sini. Transformasi warna gelap ke terang adalah pesan universal untuk solidaritas dan hubungan di waktu-waktu yang janggal ini. Dibawakan secara apik lewat lintasan peragaan yang menggunakan bantuan kaca 360 derajat untuk merefleksikan para model yang berjalan sendirian agar lebih meriah.
Peragaan bermula dari presentasi koleksi pakaian bergaya workwear dengan balutan warna-warna klasik Fendi yakni camel, hitam, dan putih gading. Luaran yang dapat dipakai dua sisi serta jaket berpotongan tegas dengan gaya padded bernuansa maskulin mendominasi beberapa gaya awal yang disuguhkan.
Karya Noel Fielding dapat terlihat di antaranya. Karya seni berbentuk coretan tangan dengan tulisan Fendi dan gaya outre pop memenuhi beberapa potong coat, jaket, serta vest yang dipadukan di atas material berwarna gelap dibarengi dengan deretan aksesori yang kontras, bergaya unisex, dan disinyalir menjadi tren terdepan pada musimnya.
Pada bagian akhir, Silvia Venturini Fendi kembali menghadirkan jaket dan celana dengan teknik quilted yang dijahit diagonal berpalet kromatis dan berpotongan oversized. Secara tak langsung ia mengisyaratkan rangkaian pakaian bergaya fungsional dipadu dengan sandal rumah dengan boots senada dan sepatu FENDI Force Light FF yang memancarkan semarak tempur bergaya a la Fendi musim ini. (JE) Foto: Fendi.