Plaza Ambarukmo Yogyakarta menjadi tuan rumah dari perhelatan Jogja Fashion Festival 2018 yang digelar selama tiga hari pada akhir Maret lalu. Lebih dari 500 koleksi rancangan terbaru dari puluhan desainer dan brand meramaikan pusat perbelanjaan tersebut. Setiap harinya digelar dua sesi peragaan dengan tema yang berbeda namun memiliki benang merah yang sama yaitu Mixology, tema yang diangkat oleh JFF yang telah memasuki tahun keenam ini. Mixology, yang bisa diartikan sebagai pencampuran dari beberapa material dengan jelas terlihat pada sebagian besar karya para perancang yang berpartisipasi.
Hari pertama dibuka dengan pagelaran kategori Pattern & Fabric oleh 11 desainer dan brand yang tergabung dalam APPMI DI.Yogyakarta. Mereka antara lain Kamilaa by Itang Yunasz, Liza Supriyadi, Gee Batik, dan Benang Lusi, menghadirkan kreasi busana yang kaya akan corak. Pada malam harinya, hadir 11 desainer dan brand dalam kategori Exquisite Elegance. Elegansi busana wanita juga pria dihadirkan oleh Ali Charisma, Sandyana, Phillip, Ferry Setiawan, Felicite Bridal Couture, Eudaimonia Dee, dan lainnya.
Hari kedua menampilkan kategori Young & Feist, di mana 12 brand menghadirkan padu padan gaya kasual khas anak muda. Di antaranya +O, Limaniac, BeaChic, juga beberapa brand yang ada di Plaza Ambarukmo. Malam harinya hadir 10 desainer dan brand dalam kategori Ethnique Rhapsody. Didominasi pemakaian material tenun yang kaya warna, padu padan unik ditampilkan antara lain oleh Sofie, Dian Oerip, Haydhi Batik, Wanita, dan Ofie Laim.
Pada hari ketiga, kategori Pattern & Fabric kembali ditampilkan oleh 11 brand di antaranya Batik Wong Jogja, RiT’s, dan Difaz. Pada malam penutupan yang menampilkan kategori Luxurious Line, tampil busana pengantin dan kebaya karya Delmora, Bianti Butik, Malik & Malika Boutique, Olanye, Adana, dan Anne Avantie. Kolaborasi JFF 2018 tahun ini terasa spesial dengan adanya partner pendukung yaitu Weddingku, yang juga menggelar pameran di area atrium Plaza Ambarukmo dan Kesultanan Ballroom Royal Ambarukmo, dan Viva Cosmetic.
(ERIN METASARI) Foto: Orie Buchori.
Hari pertama dibuka dengan pagelaran kategori Pattern & Fabric oleh 11 desainer dan brand yang tergabung dalam APPMI DI.Yogyakarta. Mereka antara lain Kamilaa by Itang Yunasz, Liza Supriyadi, Gee Batik, dan Benang Lusi, menghadirkan kreasi busana yang kaya akan corak. Pada malam harinya, hadir 11 desainer dan brand dalam kategori Exquisite Elegance. Elegansi busana wanita juga pria dihadirkan oleh Ali Charisma, Sandyana, Phillip, Ferry Setiawan, Felicite Bridal Couture, Eudaimonia Dee, dan lainnya.
Hari kedua menampilkan kategori Young & Feist, di mana 12 brand menghadirkan padu padan gaya kasual khas anak muda. Di antaranya +O, Limaniac, BeaChic, juga beberapa brand yang ada di Plaza Ambarukmo. Malam harinya hadir 10 desainer dan brand dalam kategori Ethnique Rhapsody. Didominasi pemakaian material tenun yang kaya warna, padu padan unik ditampilkan antara lain oleh Sofie, Dian Oerip, Haydhi Batik, Wanita, dan Ofie Laim.
Pada hari ketiga, kategori Pattern & Fabric kembali ditampilkan oleh 11 brand di antaranya Batik Wong Jogja, RiT’s, dan Difaz. Pada malam penutupan yang menampilkan kategori Luxurious Line, tampil busana pengantin dan kebaya karya Delmora, Bianti Butik, Malik & Malika Boutique, Olanye, Adana, dan Anne Avantie. Kolaborasi JFF 2018 tahun ini terasa spesial dengan adanya partner pendukung yaitu Weddingku, yang juga menggelar pameran di area atrium Plaza Ambarukmo dan Kesultanan Ballroom Royal Ambarukmo, dan Viva Cosmetic.
(ERIN METASARI) Foto: Orie Buchori.