Moral Spring Summer 2020: Sebuah Suaka
Lewat peragaannya, Moral mengajak para penonton menemukan Suaka mereka di tengah hingar bingar.
28 Sep 2019


2 / 3

Pepatah latin serva me, serva bote menjadi titik tolak Direktur Kreatif dan Founder Moral Andandika Suriasetja untuk menyusuri lagi dunia yang riuh dan mulai rusak serta menemukan cara untuk menyelamatkannya. Pepatah yang berarti, 'selamatkan aku, dan aku akan menyelamatkanmu,' menemukan resonansi yang tepat di tengah isu iklim yang belakangan ramai dibicarakan.

Bencana asap yang belakangan melanda Indonesia dan mengakibatkan bahaya yang begitu besar bagi banyak orang, hingga gelombang protes soal perubahan iklim yang didukung jutaan orang di seluruh dunia, seakan menjadi latar belakang yang kuat bagi koleksi Moral, yang bertajuk 'Suaka' kali ini.

Dalam keterangan resminya, Andandika menyatakan kalau koleksinya mengedepankan eksplorasi material ramah lingkungan tencel dari  Lenzing--selaku sponsor dari slot Eco Age di Plaza Indonesia Men's Fashion Week 2019--yang dipadukan dengan ragam material upcycled dalam proses produksi yang etikal bagi lingkungan dan juga pekerjanya.

Selain itu, Moral kali ini juga mengolah kembali koleksi lama mereka menjadi sesuatu yang baru dengan proses elevasi tertentu. Itu sebabnya, jaket-jaket metalik mereka yang khas dalam koleksi sebelumnya dihadirkan kembali dengan aksen baru dan penataan gaya yang jauh lebih memikat.

Permainan kontras antara material motif dan non motif juga disuguhkan lewat koleksi ini. Material PVC yang berat, dikerjakan ulang dalam bentuk jaket panjang dengan taburan embellishment yang rapat. Atau lihat juga bagaimana kemeja polos diberi sentuhan lain dengan permainan embellishment logam berupa kunci pembuka kaleng soda.

Unsur lain yang juga menarik dalam koleksi Moral ini antara lain potongan detachable dalam beberapa jaketnya yang menarik, yang seakan dibuat terputus meskipun sebenarnya disatukan oleh resleting.

Andandika juga membekali para modelnya dengan senter kecil yang menyala-nyala bak penunjuk jalan mereka untuk menemukan ‘Suaka’ mereka sendiri. Suaka yang tak melulu hanya secara fisik, tapi juga secara mental di tengah riuhnya situasi kota dan dunia.   

Bagi Andandika, mode bukan hanya soal senang-senang. Di tengah situasi dunia yang tidak menentu, mode juga bisa hadir dalam kekelaman yang tersembunyi, dalam narasi yang sendu serta mengingatkan kita kalau hal jahat yang dilakukan manusia terhadap alam bisa berbuah petaka di masa depan. (Subkhan J. Hakim) Foto: Magnifique/Plaza Indonesia
 

 

Author

DEWI INDONESIA