Waktu, nampaknya, tidaklah linear: yang telah berlalu senantiasa hadir kembali di masa kini, pun ke depan nanti. Dalam gelaran bertajuk "Pupuk Indonesia Menenun Benang Emas Sriwidjaja", PT Pupuk Indonesia menggandeng dua perancang untuk merunut warisan Sriwijaya di kampung halaman mereka, songket Palembang.
Temma Prasetio diundang membesut busana pria. Songket dikombinasikan dengan aksentuasi anyaman, pleats di celana, dan kelim rawis dekonstruktif. Songket metalik tembaga, emas tua, dan kuningan bersanding dengan warna-warna kebumian saga, cokelat, beige, abu, hingga limun warna senada, menonjolkan intrikasi motif.
Kain turunan berupa wastra terawang dengan tekstur kain yang dijumput memperkaya ragam yang dikriya. Aksentuasi dhodhot diinterpretasi ulang baik sebagai apron maupun draperi. Motif padat kain songket Palembang pun dijadikan aksen kombinasi panelling dengan base polos aneka jas.
Kesan maskulin yang kuat terpancar dari setiap model, berkat detail-detail seperti layering minimalis dan cumberband tebal, yang memberikan dimensi baru pada siluet pakaian pria klasik. Potongan yang terstruktur rapi dan gaya rambut yang sederhana semakin menyempurnakan keseluruhan tampilan pada presentasi ini.
Mayaratih mengambil pendekatan kontras bagi busana puan. Secara palet, Mayaratih mengambil palet lembayung aneka warna, gilap gemerlap laksana rupa-rupa galuh permata. Siluet pun dibesut struktural: astra songket dan jumputan dikonstruksi menjadi gelombang-gelombang arsitektural, seakan tribut bagi tanduk atap-atap bumbungan Nusantara.
Aksen cutout, peplum dramatis, pundak terbuka berujung runcing, bodycon pinggang, dan bodice struktural, Disandingkan dengan ornamentasi beading kristal, berkelip-kelip menghias kelim penyambung motif. Rancangan Mayaratih ini menciptakan kesan anggun dan kuat pada penyandang busananya.
***
PT Pupuk Indonesia, perusahaan yang biasanya identik dengan dunia pertanian, kini melangkah berani ke ranah mode. Berkolaborasi dengan Jakarta Fashion Week 2025 (JFW 2025) dan mendapuk dua perancang, perusahaan ini ingin membuktikan bahwa kain-kain tradisional Indonesia, seperti songket, bukan hanya sekadar warisan budaya, namun juga memiliki potensi besar untuk bersinar di panggung mode dunia.
PT Pupuk Indonesia mengajak kita untuk merenungkan kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap helai kain songket. Koleksi dari dua perancang bukan hanya sekadar perpaduan antara kain tradisional dan desain modern, tetapi juga sebuah pernyataan tentang identitas dan kekayaan budaya Indonesia.
Teks: Mardyana Ulva & Akib Aryou Utomo
Foto: dok. Jakarta Fashion Week