Adibusana. Istilah Bahasa Prancis-nya, haute couture. Menurut KBBI, artinya busana eksklusif untuk perempuan yang dirancang oleh perancang terkemuka. Menilik apa yang dideskripsikan KBBI tersebut, sepertinya istilah ini masih belum tepat sasaran. Belum menggambarkan arti kata seutuhnya.
Haute couture jika diartikan dalam Bahasa Inggris artinya high sewing, high dressmaking. Menunjuk pada istilah yang lebih kompleks dari hanya membuat sebuah pakaian dan menjahitnya. Ada rasa yang terlibat. Ada tangan-tangan terampil yang mengerjakan semalam suntuk atau bahkan berbulan-bulan. Ada sematan-sematan aksen yang dikerjakan apik dengan tangan. Ada pola yang dibuat sedemikian rupa hingga membentuk tubuh dengan gemulai. Bahkan isitlah ini tak terbatas hanya pada pakaian, pengerjaan aksesori pun tak terlepas.
Masyarakat awam sering menyalahartikan bahwa adibusana hanya melibatkan gaun dengan material yang mewah atau pola yang besar dan berat. Padahal arti harafiahnya jauh lebih dari sekedar penerjemahan tersebut. Sebagai salah satu fashion show ikonis yang kerap menutup gelaran Jakarta Fashion Week, Dewi Fashion Knights hadir tidak hanya mempersembahkan deretan perancang mode kelas atas.
Tahun ini, Dewi Fashion Knights hadir dalam dua format berbeda. Yang pertama adalah Dewi Fashion Knights untuk lini luxury ready-to-wear dan yang kedua adalah Dewi Fashion Knights untuk lini adibusana. Pemisahan ini sekaligus untuk mengedukasi masyarakat bahwa pada prakteknya dua lini tersebut memiliki pendekatan fashion yang berbeda.
Di malam penutupan Jakarta Fashion Week 2023, Dewi Fashion Knights untuk lini adibusana yang mengambil bagian dengan mengusung tema Future Couture. Istilah ini sekaligus menginformasikan tentang penerjemahan adibusana yang seutuhnya dari tiga perancang mode Tanah Air, yakni Stella Rissa, Yogie Pratama, dan Rinaldy Yunardi.
Menurut Stella Rissa, adibusana itu bukan hanya sekedar membuat pakaian. Ada proses kreatif yang ia nikmati di sana. Garis desainnya mengikuti setiap klien yang kemungkinan datang kepadanya dengan berbagai macam bentuk tubuh dan karakter yang berbeda. Ia menerjemahkannya ke dalam 25 gaya dengan pola khusus yang tajam, membentuk tubuh, sesekali melambai lewat teknik draping dan cutting yang mengagumkan. Ia juga mengambil inspirasi koleksi ini dari seorang perempuan, khususnya ibu. Tema In The Name of The Mother begitu terampil ia sajikan dalam balutan warna perak, merah, hitam, dan putih yang bergantian memasuki runway dengan pesonanya masing-masing yang sama kuat.
Dewi Fashion Knights 2022 merupakan panggung DFK pertama bagi Yogie Pratama. Perancang mode satu ini pun mengatakan bahwa adibusana merupakan DNA bagi kliennya. Setiap rancangan yang ia buat akan menyesuaikan dengan karakter si klien sekaligus menyelipkan sentuhan personal karyanya ke dalam rancangannya tersebut. Untuk koleksinya kali ini, Yogie Pratama terinspirasi dari lukisan ‘bengong’ karya Salvita de Corte. Bagi Yogie Pratama, ini adalah kali pertamanya bermain dengan warna, di mana karya-karya sebelumnya ia hanya fokus pada warna monokromatis.
Pada sekuens terakhir, mahakarya Rinaldy Yunardi yang kerap ditunggu menutup Dewi Fashion Knights 2022 dengan megah. Dibantu sang sahabat, Danny Satriadi, untuk bodysuit di bagian dalam, Rinaldy Yunardi mengolah kembali bentuk-bentuk geometris dari material PVC. Beragam bentuk mulai dari persegi, lingkaran, segitiga, dan lainnya disuguhkan dengan tambahan aksen bulu dan perhiasan emas berukuran besar. Bagi Rinaldy Yunardi, Dewi Fashion Knights ketiganya kali ini, ia menelaah lebih dalam soal rasa hingga menamai koleksi kali ini dengan judul Inner Beauty.
Inilah interpretasi Future Couture dari ketiganya yang melibatkan banyak elemen hingga seutuhnya mengartikan apa sesungguhnya adibusana secara harafiah.
JESSICA ESTHER
Foto: Jakarta Fashion Week