Max Mara Spring/Summer 2020: Feminin Utilitarian
Peragaan busana koleksi musim semi/panas 2020 Max Mara dibuka oleh trio Candice Swanepoel, Gigi Hadid, dan Doetzen Kroes . Ketiganya mengenakan variasi setelan abu-abu monokrom dengan desain utilitarian. Tiga pakaian membuka ini memberikan klu pasti tentang arah kreatif Ian Griffiths untuk Max Mara musim ini.
Setelahnya, perpaduan kemeja, celana pendek, dan jas serupa bermunculan di peragaan busana itu. Warna-warna pastel, cokelat, beige, dan putih menjadi variasi palet Griffith untuk koleksi musim seminya ini. Di sela-sela deretan setelan jas tersebut, ada pula tampilan-tampilan yang lebih kasual seperti rok span berbahan satin serta gaun-gaun panjang berpotongan ramping.
Inilah imajinasi Griffiths akan penampilan sosok Agen 007 yang baru. Ya, beberapa waktu lalu sempat ramai diberitakan Daniel Craig akan pensiun sebagai James Bond alias Agen 007, dan nama kode tersebut akan diambil alih oleh agen baru dan ia adalah perempuan.
Feminin utilitarian rasanya menjadi deskripsi yang tepat untuk koleksi Max Mara ini. Meski dibuat untuk jagoan perempuan, pakaian-pakaian dalam koleksi ini jauh dari kesan “femme fatale” yang kerap memperlihatkan perempuan sebagai objek berbahaya. Pakaian ini tetap fungsional, lihat saja kantong-kantong yang melengkapi tiap-tiap tampilannya—bahkan termasuk rok yang memiliki kantung!
Di belakang panggung, sang pengarah kreatif menjelaskan, koleksi terbaru Max Mara ini berisi pakaian-pakaian yang bisa dikenakan untuk beraksi kejar-kejaran dengan penjahat hingga memata-matai musuh di pesta. Deretan gaun-gaun satin di bagian akhir peragaan misalnya. Semuanya merupakan tipikal gaun yang biasa dikenakan oleh “Bond Girl”, tetapi kali ini sang perempuanlah yang menjadi protagonisnya alih-alih sekadar jadi hiasan atau distraksi.
Deretan pakaian ini memang dibuat sepraktikal mungkin. Bukan cuma menunjukkan fantasi seksinya perempuan sebagai agen mata-mata, koleksi ini betul-betul merancang pakaian yang mungkin akan dikenakan oleh perempuan sungguhan. (SIR). Foto: Max Mara.
Setelahnya, perpaduan kemeja, celana pendek, dan jas serupa bermunculan di peragaan busana itu. Warna-warna pastel, cokelat, beige, dan putih menjadi variasi palet Griffith untuk koleksi musim seminya ini. Di sela-sela deretan setelan jas tersebut, ada pula tampilan-tampilan yang lebih kasual seperti rok span berbahan satin serta gaun-gaun panjang berpotongan ramping.
Inilah imajinasi Griffiths akan penampilan sosok Agen 007 yang baru. Ya, beberapa waktu lalu sempat ramai diberitakan Daniel Craig akan pensiun sebagai James Bond alias Agen 007, dan nama kode tersebut akan diambil alih oleh agen baru dan ia adalah perempuan.
Feminin utilitarian rasanya menjadi deskripsi yang tepat untuk koleksi Max Mara ini. Meski dibuat untuk jagoan perempuan, pakaian-pakaian dalam koleksi ini jauh dari kesan “femme fatale” yang kerap memperlihatkan perempuan sebagai objek berbahaya. Pakaian ini tetap fungsional, lihat saja kantong-kantong yang melengkapi tiap-tiap tampilannya—bahkan termasuk rok yang memiliki kantung!
Di belakang panggung, sang pengarah kreatif menjelaskan, koleksi terbaru Max Mara ini berisi pakaian-pakaian yang bisa dikenakan untuk beraksi kejar-kejaran dengan penjahat hingga memata-matai musuh di pesta. Deretan gaun-gaun satin di bagian akhir peragaan misalnya. Semuanya merupakan tipikal gaun yang biasa dikenakan oleh “Bond Girl”, tetapi kali ini sang perempuanlah yang menjadi protagonisnya alih-alih sekadar jadi hiasan atau distraksi.
Deretan pakaian ini memang dibuat sepraktikal mungkin. Bukan cuma menunjukkan fantasi seksinya perempuan sebagai agen mata-mata, koleksi ini betul-betul merancang pakaian yang mungkin akan dikenakan oleh perempuan sungguhan. (SIR). Foto: Max Mara.
Topic
Runway ReportAuthor
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
HUAWEI meluncurkan HUAWEI Pura70 Ultra dengan teknologi fotografi XMAGE untuk memberikan pengalaman fotografi yang luar biasa....
Kolaborasi Devialet dengan EMTE, TUTU, dan Sejauh Mata Memandangan hadirkan perangkat suara premium untuk hunian Anda...
Optik Seis kini menghadirkan koleksi kacamata terbaru dari Off-White yang tak hanya fungsional, tetapi juga menjadi pernyataan gaya yang berani. ...
Samsara bukanlah sekadar film; karya satu ini merupakan sebuah pengalaman spiritual yang magis dan tak terlupakan...
Pendiri Voneworld, Ivonne Magdalena dan Merlin Soeyanto, menuturkan idealisme di balik kolaborasi dengan ikon mode Heart Evangelista....
DEWI mewawancarai ikon mode global asal Filipina, Heart Evangelista, sembari menjinjing si jantung hati, Heart Bag kolaborasi dengan Voneworld....
