Entah apa yang saat itu berkecamuk di pikiran Nicolas Ghesquière. Permainan motif luar angkasa dan siluet kostum antariksa menjadi sorotan utama koleksi pramusim Louis Vuitton kali ini. Mungkin suatu saat ia merasa manusia perlu pergi ke planet lain untuk bermigrasi dari peliknya permasalahan di bumi. Atau memang ia begitu tertarik dengan antariksa. Jika diingat, ia pernah menciptakan gambar serupa saat masih menjabat sebagai orang nomor satu di Balenciaga.
Namun ide yang dituangkan Ghesquière tak pernah berhenti di satu titik. Ia mengelaborasikan kekuatan desainnya dengan pemandangan arsitektur menakjubkan. Berada di dekat kota Paris, Axe Majeur berlokasi. Merupakan mahakarya monumental persembahan mendiang seniman Dani Karavan.
Di bawah teriknya mentari siang itu, lantai kaca merefleksikan keindahan alam sekitar seraya para model menyusurinya kemudian melintasi jembatan nan panjang. Warna-warna berani menjadi pusat atensi, bersemarak dengan warna merah jembatan yang bergelora.
Rekonstruksi desain yang diciptakan Ghesquière merefleksikan kegembiraan. Baginya ini adalah optimisme menyambut musim baru. Vaksin telah menjadi jawaban dan titik terang akhir sebuah pandemi di mana nantinya publik akan kembali mengapresiasi keindahan memakai karya seni.