Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
DEWI's Luxe Market “Suara Bumi” Mempersembahkan Adrie Basuki, DIGO Designs, dan KALLArona
10 Nov 2024



Majalah DEWI mempersembahkan tiga perancang yang menggula wentah keberlanjutan dalam cara beragam. Langgam yang dilantukan demikian syahdu melaras bumi, mengagungkan alam lewat perantaraan busana.  DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi," persembahan DEWI kali ini, menghadirkan karya teranyar dari Adrie BasukiDIGO Designs, dan KALLArona di Jakarta Fashion Week 2025.

Adrie Basuki dan DIGO Designs dikenal sebagai jenama yang banyak mengkorporasikan seni tradisional Indonesia dalam desainnya, sementara jenama KALLArona secara konsisten mengangkat pesan sustainabilitas dalam setiap produknya.


Adrie Basuki menyanyikan keberlanjutan dengan merdu daur ulangnya. Larik-larik garis saling-saling dengan kurva-kurva kerut merut. Kain marmer daur ulang andalan Adrie dipasangkan dengan kain-kain terawang dan lurik berwarna biru dan hijau dalam. Siluet atasan tanpa lengan, dipadu-padan dengan bawahan longgar beraksen kerut, mendominasi.

Alumni sekaligus pemenang program Lomba Perancang Mode (LPM) 2021 ini telah secara konsisten mengangkat wastra dan gaya desain Nusantara ke dalam koleksi-koleksinya. Rancangannya kali ini berjudul Wana Puspa atau Hutan Bunga, mengangkat inspirasi dari kekayaan lanskap hutan dan flora Indonesia dengan siluet khas busana Indonesia. Aspek desainnya adalah interpretasi personal dari model baju bodo atau baju adat Makassar.


 


DIGO Designs memainkan komposisi kebaya dan korset kontemporer, seluruhnya dalam putih ditimpa ornamentasi kriya tangan dan guna-ulang taplak. Yonatan Digo Permadi, perancang di balik jenama ini, menghadirkan siluet jam pasir yang seakan merayakan lekuk tubuh para puan. Koleksi bertajuk "Faithfullness" ini juga menampilkan aksen jubah, kebanyakan berpotongan asimetris, disandang melintang sebagai pemanis atasan. Padu-padan dengan batik-batik sogan gaya Surakarta menguatkan gending alam yang dimainkan.

Sang perancang rupanya terinspirasi dari gaun-gaun pengantin elegan khas Indonesia. Ia menerapkan unsur manis kebaya, serta penggunaan bahan lace dari taplak meja antik yang dikurasi secara khusus; dibeli langsung dari Pasar Beringharjo di Yogyakarta. Aura desain tradisional dibuat lebih kontemporer dengan detail bustier, veil renda, aneka korset klasik, detail kristik dan perhiasan emas.

 


KALLArona bersenandung dalam langkah-langkah riang menyambut musim panas. Jenama yang didirikan dan dibina oleh Pindho Saraswati dan perancang Mayang Idbariza ini memang pula menjadikan misi keberlanjutan sebagai pesan utama yang ingin mereka sampaikan. Gaya rancangnya terbilang feminin, eksperimental, dan quirky.  Pada momentum JFW 2025 ini, KALLArona menampilkan koleksi bertajuk BEYOND gauze yang kembali menegaskan kekhasannya, yakni pakaian semi-tembus pandang, teknik pewarna celup natural dan detail ruching yang organik. 

Set dua potong, tank top dengan celana pendek, celana panjang, bersampir kebaya lemas, disandang kaftan berlipit-lipit mewah. Kapas gauze diuleni dalam celup-celup warna ramah lingkungan: kunyit, jingga, saga didendangkan dengan lembut, subtil, hampir pupus. Kata gauze sendiri berasal dari jenis kain yang digunakan untuk membuat koleksi yaitu cotton gauze atau bahan kasa katun tipis. Kain ini dipilih karena kemampuannya untuk dapat melerai dan melebur kembali ke alam sehingga membuatnya termasuk kain yang ramah lingkungan.

 


Persembahan ketiga jenama ini menjadi salah satu momen mode paling berkesan di Jakarta Fashion Week 2025. Momen ini pun semakin lengkap dengan sesapan kopi dari Lustre, yang membawa khazanah racikan kopi Indonesia dengan mutu tinggi di perhelatan ini. 



Teks: Mardyana Ulva & Akib Aryou Utomo 
Foto: Jakarta Fashion Week

 


Topic

JFW 2025

Author

DEWI INDONESIA