Double-faced fabrics pada teknik jahit perca menjadi gagasan desain paling menonjol pada presentasi koleksi Burberry di Kensington Gardens, London, kemarin (22/02/16). Diberi tajuk A Patchwork, deretan busana menampilkan campuran pola dan tekstur material yang terinpirasi dari seniman, musisi, dan arsip sejarah Inggris. Dari material kulit piton, kasmir, hingga sequins mengilap, dikombinasikan presisi dalam nuansa understated yang muda dan segar. Garis desain yang sama pula terlihat pada lini aksesori, The Patchwork dan The Buckle Boot.
Jika The Patchwork terdiri dari deretan tas yang terinpirasi oleh belt buckle pada mantel ikonis Burberry yang dapat dipersonalisasi lewat jasa Runway Made-to-Order, maka The Buckle Boot merupakan lini sepatu bermodel wellington boots klasik dengan detail perca sebagai aksentuasi. (RW) FOTO: Dok. Burberry.
Jika The Patchwork terdiri dari deretan tas yang terinpirasi oleh belt buckle pada mantel ikonis Burberry yang dapat dipersonalisasi lewat jasa Runway Made-to-Order, maka The Buckle Boot merupakan lini sepatu bermodel wellington boots klasik dengan detail perca sebagai aksentuasi. (RW) FOTO: Dok. Burberry.
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta