Varsity jacket yang digunakan sebagai seragam tim olahraga sekolah di Amerika, diolah oleh kembali dan menjadi tampilan utama musim ini. Proporsinya sengaja dibuat
oversize dengan sematan bervariasi emblem semacam klub olahraga yang juga ekstra besar. Luaran tampaknya menjadi andalan untuk menghadirkan elemen sportif dan maskulin dengan banyaknya berbagai luaran lain seperti jaket
bomber,
trench coat, peacoat, atau parka.
Berpengalaman dalam mengolah kulit dari jauh sebelum bergabung dengan
Coach, Vevers paham betul bagaimana memanipulasi material yang satu ini. Dari
shearling leather,
suede, hingga kulit eksotis, yang digunakannya sendiri-sendiri atau dipadu bersama sampai menjadi
patchwork, ia semakin membuktikan kepiawaiannya.
Rok mini A-line menjadi padanan yang cukup mendominasi koleksi kali ini. Sarat dengan motif grafis, bunga, atau
paisley yang berkesan retro. Material kulit juga menjadi salah satu variasi yang digunakan pada rok, sebagai secara keseluruhan maupun dalam bentuk panel.
Secara kontras, Vevers memadukan tampilan sportifnya dengan terusan-terusan sutra mini yang sangat feminin. Referensi tahun 60 hingga 70-an tertuang lewat bentuk kerah serta motif bunga-bunga dan grafis, ditambah pula detail kancing mutiara yang memberikan infusi eklektik serta semakin memperkuat kesan manis.
Celana tampaknya sudah seharusnya menjadi bagian dari koleksi yang bertema olahraga. Namun alih-alih membuat potongan atau materialnya menyerupai celana olahraga, Vevers justru memilih
celana pantalon dengan pipa lurus yang terlihat lebih rapi. Detail kontradiktif diberikannya dengan menambahkan garis biru pada sisi luar celana. (NV) Foto: Dok. Coach, Dok. Mondadori
Author
DEWI INDONESIA