“Ide [koleksi ini] adalah kisah perempuan pemberontak yang tumbuh di lingkungan ningrat—comes through the château. Saya menyukai ide bahwa lingkungan semacam itu tidak sempurna. Semangat perempuan itulah yang saya bawa dalam koleksi ini,” kata Direktur Kreatif Givenchy Claire Waight Keller mengenai koleksi adibusana musim gugur Fall 2019 Givenchy beberapa waktu lalu.
Atas inspirasi itu ia pun menamakan koleksi ini “Noblesse Radicale”, ningrat yang radikal. Dan ‘radikal’ menjadi kereta yang mendorong narasi dari koleksi adibusananya itu.
Cerita pembebasan itu dimulai dengan penggambaran kekangan dengan pakaian-pakaian berpotongan sangat ketat disertai warna-warna monokrom. Seiring waktu, pakaian-pakaian yang ditampilkan terlihat lebih berani dengan warna-warna cerah meski tetap dengan material yang nampak berat.
Ia menceritakan kisah itu lewat aplikasi dan ornamen-ornamen yang dramatis. Entah itu bordiran metalik atau aplikasi bulu-bulu yang menutupi gaun.
Rangkaian gaun dengan ornamen bulu berbagai warna itu pun memiliki metaforanya sendiri. Ia mengatakan bulu-bulu pada gaun itu merepresentasikan perempuan yang bagai burung yang terperangkap dalam sangkar emas.
Pada akhirnya, koleksi adibusana rancangan Keller ini memberikan narasi yang segar, yaitu hasrat kebebasan dari para noblesse radicale. (Teks: Shuliya Ratanavara/Foto: Dok. Givenchy.)
Atas inspirasi itu ia pun menamakan koleksi ini “Noblesse Radicale”, ningrat yang radikal. Dan ‘radikal’ menjadi kereta yang mendorong narasi dari koleksi adibusananya itu.
Cerita pembebasan itu dimulai dengan penggambaran kekangan dengan pakaian-pakaian berpotongan sangat ketat disertai warna-warna monokrom. Seiring waktu, pakaian-pakaian yang ditampilkan terlihat lebih berani dengan warna-warna cerah meski tetap dengan material yang nampak berat.
Ia menceritakan kisah itu lewat aplikasi dan ornamen-ornamen yang dramatis. Entah itu bordiran metalik atau aplikasi bulu-bulu yang menutupi gaun.
Rangkaian gaun dengan ornamen bulu berbagai warna itu pun memiliki metaforanya sendiri. Ia mengatakan bulu-bulu pada gaun itu merepresentasikan perempuan yang bagai burung yang terperangkap dalam sangkar emas.
Pada akhirnya, koleksi adibusana rancangan Keller ini memberikan narasi yang segar, yaitu hasrat kebebasan dari para noblesse radicale. (Teks: Shuliya Ratanavara/Foto: Dok. Givenchy.)