Meskipun Silvia terlibat dalam proses kreatif rancangan koleksi Fendi selama ini, tak bisa dipungkiri Karl memegang kunci ke mana Arah kreatif Fendi akan dibawa tiap musimnya. Sebagaimana Silvia selalu berkata, “Karl adalah kaptennya.”
Hingga sang desainer legendarIs wafat pun, Silvia masih meneruskan beberapa sketsa dan rancangan Karl untuk koleksi adibusana musim gugurnya. Ia lalu menyebutnya sebagai proses dialog. Oleh karena itu koleksi musim semi/panas Fendi 2020 ini menjadi sebuah awalan baru bagi Silvia untuk menunjukkan visi kreatifnya.
Silvia menyatakan koleksinya ini sebagai “Solar Mood”. Palet warna dan motif yang dipilih terinspirasi dari suasana musim panas di Italia yang panjang. Terutama daerah di kepulauan antara Roma dan Napoli yang menurutnya memiliki pemandangan Matahari terbit dan matahari terbenam paling indah—yang juga tecermin dari latar peragaan busana yang membuat para model seolah-olah datang dari arah Matahari terbenam.
Dari sudut pandang Silvia, musim panas adalah saat di mana seseorang berada dalam situasi yang tenang, rileks, bebas, dan siap menghadapi petualangan baru. Sebagaimana Silvia menyongsong sebuah era baru dengan segala warisan rumah mode klasik Italia tersebut.
Koleksi ini terdiri dari pakaian-pakaian smart casual sehari-hari berupa setelan-setelan berbahan katun yang praktis dan stylish, termasuk gaun-gaun transparan hingga jaket bulu yang lebih formal dan menjadi ciri khas Fendi.
Selain itu, quilt juga menjadi elemen yang merangkain koleksi musim semi/panas terbaru dari Fendi ini. Elemen ini muncul entah itu pada jaket, rok, celana, atasan, hingga gaun bunga-bunga di bagian akhir peragaan busana. Penggunaan teknik tersebut memberikan sentuhan yang berbeda pada siluet-siluet pakaian yang sebetulnya tak bisa dibilang baru.
Permainan dengan detil semacam itu membuat Silvia bisa memberikan tawaran segar dengan siluet-siluet “aman” yang praktis. “Kami memikirkan praktikalitas dari benda-benda. Untuk itu saya menginginkan para perempuan bisa tampil nyaman dan apa adanya dengan pakaian-pakaian ini,” katanya. (SIR). Foto: Fendi.
Hingga sang desainer legendarIs wafat pun, Silvia masih meneruskan beberapa sketsa dan rancangan Karl untuk koleksi adibusana musim gugurnya. Ia lalu menyebutnya sebagai proses dialog. Oleh karena itu koleksi musim semi/panas Fendi 2020 ini menjadi sebuah awalan baru bagi Silvia untuk menunjukkan visi kreatifnya.
Silvia menyatakan koleksinya ini sebagai “Solar Mood”. Palet warna dan motif yang dipilih terinspirasi dari suasana musim panas di Italia yang panjang. Terutama daerah di kepulauan antara Roma dan Napoli yang menurutnya memiliki pemandangan Matahari terbit dan matahari terbenam paling indah—yang juga tecermin dari latar peragaan busana yang membuat para model seolah-olah datang dari arah Matahari terbenam.
Dari sudut pandang Silvia, musim panas adalah saat di mana seseorang berada dalam situasi yang tenang, rileks, bebas, dan siap menghadapi petualangan baru. Sebagaimana Silvia menyongsong sebuah era baru dengan segala warisan rumah mode klasik Italia tersebut.
Koleksi ini terdiri dari pakaian-pakaian smart casual sehari-hari berupa setelan-setelan berbahan katun yang praktis dan stylish, termasuk gaun-gaun transparan hingga jaket bulu yang lebih formal dan menjadi ciri khas Fendi.
Selain itu, quilt juga menjadi elemen yang merangkain koleksi musim semi/panas terbaru dari Fendi ini. Elemen ini muncul entah itu pada jaket, rok, celana, atasan, hingga gaun bunga-bunga di bagian akhir peragaan busana. Penggunaan teknik tersebut memberikan sentuhan yang berbeda pada siluet-siluet pakaian yang sebetulnya tak bisa dibilang baru.
Permainan dengan detil semacam itu membuat Silvia bisa memberikan tawaran segar dengan siluet-siluet “aman” yang praktis. “Kami memikirkan praktikalitas dari benda-benda. Untuk itu saya menginginkan para perempuan bisa tampil nyaman dan apa adanya dengan pakaian-pakaian ini,” katanya. (SIR). Foto: Fendi.