Dunia Fantasi Dalam Koleksi Marc Jacobs Fall Ready-to-Wear 2019
Marc Jacobs selalu mempersembahkan inovasi terbaik dalam bidang yang ditekuninya selama bertahun-tahun. Fashion dan kecantikan melekat sangat kuat dalam dirinya, membuatnya turut ikut mendukung kegiatan desainer yang baru saja menjelajah dunia mode seperti Tomo Koizumi—seorang desainer Jepang yang mengadakan pertunjukkan di ruang bawah tanah toko pop-up Marc Jacobs di Madison Avenue.
Bahkan Marc turut mengundang penata rias dan rambut terbaik yakni Pat McGrath dan Guido Palau untuk meramaikan acara Tomo. Sikap baik Marc dan mahakarya Tomo menjadi berita terhangat dalam pekan terakhir.
Desainer berdarah Amerika yang lahir 55 tahun silam kembali menjadi sorotan media karena koleksi musim gugurnya tahun ini. Dengan caranya menjelajah proporsi yang sangat berpengaruh dalam beberapa musim belakangan, Marc juga terinspirasi oleh siluet 1980-an Claude Montana dan Yves Saint Laurent.
Bentuk-bentuk potongan yang luar biasa ini kembali lagi tampil untuk musim gugur, dan nuansa fantasi milik Marc terpancar dari mantel kain dan jubah, gaun pesta dengan tulle robek, celana panjang klasik yang biasa dikenakan pangeran, dan masih banyak lagi. Aksesori yang digunakan Marc seperti topi pun juga tidak luput dari perhatiannya dengan bantuan Stephen Jones hadir untuk menambah inci dramatis yang esensial.
Pertunjukkan ini terasa sangat dekat dan personal dengan 180 tamu undangan dan model sebagian besar melenggang lambat melalui sorotan lampu yang gelap. Namun sebagian besar nuansa acara ini terasa familiar namun berbeda. Bisa saja karena gaun yang disulam dengan bulu-bulu mengkilap hadir kembali sejak tahun 1992 untuk peragaan grunge Jacobs. Namun konklusinya adalah, Marc Jacobs berhasil membuat para penikmat mode masuk kedalam dunia fantasinya. (JLA) Foto: Dok. Marc Jacobs.
Bahkan Marc turut mengundang penata rias dan rambut terbaik yakni Pat McGrath dan Guido Palau untuk meramaikan acara Tomo. Sikap baik Marc dan mahakarya Tomo menjadi berita terhangat dalam pekan terakhir.
Desainer berdarah Amerika yang lahir 55 tahun silam kembali menjadi sorotan media karena koleksi musim gugurnya tahun ini. Dengan caranya menjelajah proporsi yang sangat berpengaruh dalam beberapa musim belakangan, Marc juga terinspirasi oleh siluet 1980-an Claude Montana dan Yves Saint Laurent.
Bentuk-bentuk potongan yang luar biasa ini kembali lagi tampil untuk musim gugur, dan nuansa fantasi milik Marc terpancar dari mantel kain dan jubah, gaun pesta dengan tulle robek, celana panjang klasik yang biasa dikenakan pangeran, dan masih banyak lagi. Aksesori yang digunakan Marc seperti topi pun juga tidak luput dari perhatiannya dengan bantuan Stephen Jones hadir untuk menambah inci dramatis yang esensial.
Pertunjukkan ini terasa sangat dekat dan personal dengan 180 tamu undangan dan model sebagian besar melenggang lambat melalui sorotan lampu yang gelap. Namun sebagian besar nuansa acara ini terasa familiar namun berbeda. Bisa saja karena gaun yang disulam dengan bulu-bulu mengkilap hadir kembali sejak tahun 1992 untuk peragaan grunge Jacobs. Namun konklusinya adalah, Marc Jacobs berhasil membuat para penikmat mode masuk kedalam dunia fantasinya. (JLA) Foto: Dok. Marc Jacobs.
Author
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Bottega Veneta memasuki era baru ketika menunjuk Matthieu Blazy sebagai Direktur Kreatif yang kembali menciptakan tren terkini dengan DNA brand yang begitu kental....
Dalam dunia yang diciptakan oleh Maria Grazia Chiuri dan Matteo Garrone, peri dan putri duyung terpikat keindahan adibusana Dior....
