Dior Men’s Pre-Fall 2020: Manifesto Fantasi Kim Jones
Kim Jones membawa apa-apa yang personal baginya dan menghadirkan itu dalam koleksi terbaru Dior Men’s Pre-Fall 2020
4 Dec 2019


12 / 18
Peragaan koleksi Dior Men’s Pre-Fall 2020 menandakan 18 bulan sudah Kim Jones mengepalai lini pakaian pria dari salah satu rumah mode kebanggaan Perancis itu. Sebagaimana kebanyakan rumah mode legendaris, Dior punya tradisinya sendiri.

Garis-garis desain yang modern, visioner, dan tak lekang oleh zaman menjadi warisan yang pantang dilanggar oleh siapapun penerus Monsieur Christian Dior, bahkan jauh setelah wafatnya. Termasuk pula Kim Jones. Dan selama 18 bulan ini pula Kim membuktikan keterampilannya menjaga ciri dan tradisi Dior sembari menyuntikkan semangat kontemporer yang relevan dengan masa kini.

Kebolehan itu ia tampilkan kembali dalam peragaan koleksi Dior Men’s Pre-Fall 2020. Bordir, payet, dan teknik tailoring yang mutakhir menjadi elemen utama koleksi ini sekaligus sebagai penghormatan Kim akan warisan dan tradisi desain Dior.

Koleksinya lantas kian kaya dengan sentuhan artistik nan kontemporer. Ambil contoh Saddle Bag warna metalik edisi terbatas, modifikasi desain-desain klasik, hingga elemen-elemen psikadelia yang terinspirasi dari kesukaan personal Kim Jones.

Untuk koleksi ini Kim memang membawa apa-apa yang personal baginya dan menghadirkan itu dalam koleksi anyar garapannya ini dengan pendekatan yang orisinal. Hal ini misalnya ia lakukan lewat kolaborasinya bersama seniman Shawn Stussy. Seperti dilansir Vogue Runway, Kim memiliki kedekatan personal dengan karya-karya garapan Shawn. “Jones mulai membeli dan mengoleksi koleksi Stussy sejak usia 14 tahun,” begitu tulis Nicole Phelps di laman ulasan Vogue Runway.

Kolaborasi ini diumumkan sehari sebelum gelaran peragaan koleksi di Miami jelang perhelatan Art Basel Miami dan sontak memantik pembicaraan di media sosial. Salah satu hasil kolaborasi berupa rekonstruksi logo Dior oleh Shawn Stussy. Tak berhenti sampai di situ, Kim menampilkan kesukaan pribadinya yang lain, Air Jordan. Sepatu ikonis yang mulanya dirancang khusus untuk pebasket legendaris Michael Jordan pada 1985 ini dimodifikasi oleh Kim untuk koleksi teranyarnya. Maka lahirlah AirDior yang mengambil siluet Air Jordan 1 High OG dengan sentuhan logo Oblique Dior yang mengisi simbol swoosh di bagian samping sepatu.

Melihat rangkaian koleksi ini, boleh jadi Kim secara gamblang memperlihatkan bentuk nyata referensi-referensi desain dari tokoh dan ikon-ikon fashion kesukaannya sekaligus juga cara ia mengolah serta menampilkan hasil kreasinya sebagai satu karya yang autentik. (SIR). Foto: Dior.



 
 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA