Sejak awal tahun ini,dunia sedang banyak diwarnai dengan isu soal kesetaraan wanita. Dari panggung-panggung penghargaan bergengsi, hingga panggung runway. Semua mulai menyuarakan kekuatan wanita. Seolah terinspirasi dari isu yang ada, koleksi Max Mara untuk musim gugur 2018 adalah tentang kekuatan wanita dalam penampilan. Power dress yang akan membuat wanita terlihat lebih tangguh dan percaya diri.
Sebenarnya, konsep ini bukanlah hal yang baru bagi Max Mara. Brand ini telah menguasainya selama bertahun-tahun, menjadikan wanita tampak berkelas lewat mantel yang dibuat dengan sangat indah dan mewah, sehingga mereka merasa betah berada di dalamnya. Kini, isu yang berkembang di dunia kreatif adalah kesetaraan wanita, membuat budaya perusahaan yang sebelumnya didominasi pria menjadi runtuh. Max Mara ingin memberi wanita kebebasan dalam berpakaian, membuat mereka merasa berani mengekspresikan diri mereka lewat apa pun yang mereka kenakan.
Koleksi Max Mara kali ini mencangkup semua hal tersebut. Di panggung runway, para wanita Max Mara tampil berani dengan mengenakan celana –sekaligus roknya secara bersamaan– dengan outter mantel yang terbuat dari material berkualitas bermotifkan leopard dalam berbagai macam ukuran dan warna. Atau menggunakan jaket kulit mewah yang diikat di pinggang atau di sandarkan ke bahu. Ada pula celana skinny atau rok pensil yang kadang tampak terdapat suspender kulit menjuntai, dipadukan T Shirt yang menggunakan print hasil kolaborasi dengan seniman François Berthoud, fashion ilustrator ternama asal Swiss. Sentuhan kekuatan yang menampilkan sosok wanita tangguh hadir lewat atasan bermotif Prince de Galles serta jaket bomber berbahan kulit dengan potongan rapih. Cashmere unta yang ikonik dari rumah mode ini juga hadir dengan potongan klasik yang menawan.
Yang pasti, keseluruhan koleksi Max Mara untuk musim gugur 2018 ini akan membuat siapa pun yang memakainya merasa seperti seorang bintang, seolah mampu menaklukkan dunia. Dan Max Mara yang telah bertahun-tahun menciptakan koleksi untuk para wanita karier, tahu betul bagaimana membuat wanita menjadi lebih powerful. (Dhanny Dwi Septianto) Foto: dok. Max Mara
Sebenarnya, konsep ini bukanlah hal yang baru bagi Max Mara. Brand ini telah menguasainya selama bertahun-tahun, menjadikan wanita tampak berkelas lewat mantel yang dibuat dengan sangat indah dan mewah, sehingga mereka merasa betah berada di dalamnya. Kini, isu yang berkembang di dunia kreatif adalah kesetaraan wanita, membuat budaya perusahaan yang sebelumnya didominasi pria menjadi runtuh. Max Mara ingin memberi wanita kebebasan dalam berpakaian, membuat mereka merasa berani mengekspresikan diri mereka lewat apa pun yang mereka kenakan.
Koleksi Max Mara kali ini mencangkup semua hal tersebut. Di panggung runway, para wanita Max Mara tampil berani dengan mengenakan celana –sekaligus roknya secara bersamaan– dengan outter mantel yang terbuat dari material berkualitas bermotifkan leopard dalam berbagai macam ukuran dan warna. Atau menggunakan jaket kulit mewah yang diikat di pinggang atau di sandarkan ke bahu. Ada pula celana skinny atau rok pensil yang kadang tampak terdapat suspender kulit menjuntai, dipadukan T Shirt yang menggunakan print hasil kolaborasi dengan seniman François Berthoud, fashion ilustrator ternama asal Swiss. Sentuhan kekuatan yang menampilkan sosok wanita tangguh hadir lewat atasan bermotif Prince de Galles serta jaket bomber berbahan kulit dengan potongan rapih. Cashmere unta yang ikonik dari rumah mode ini juga hadir dengan potongan klasik yang menawan.
Yang pasti, keseluruhan koleksi Max Mara untuk musim gugur 2018 ini akan membuat siapa pun yang memakainya merasa seperti seorang bintang, seolah mampu menaklukkan dunia. Dan Max Mara yang telah bertahun-tahun menciptakan koleksi untuk para wanita karier, tahu betul bagaimana membuat wanita menjadi lebih powerful. (Dhanny Dwi Septianto) Foto: dok. Max Mara