Ricardo Tisci mempersembahkan koleksi Fall/Winter 2020 Burberry. “Memories” dipilih jadi tajuknya. Kata yang pas menjelaskan titik mula Ricardo merancang koleksi terarnyarnya untuk salah satu rumah mode kebanggaan Inggris ini.
“Kembali ke Inggris memberikan saya perasaan nostalgia yang kental. Di sinilah saya belajar menjadi diri sendiri dan kota ini pula yang membentuk saya hingga hari ini,” katanya dalam catatan koleksi. Ricardo Tisci memang menghabiskan masa Mudanya menimba ilmu desain di Central Saint Martin. “Koleksi ini banyak dipengaruhi kenangan saya akan masa-masa itu. Tempat-tempat yang saya kunjungi musik-musik yang menginspirasi, orang-orang yang melingkupi. Ini menjadi perjalanan personal yang ingin saya baurkan dengan bahasa baru untuk Burberry,” lanjutnya.
Pendekatan ini menghasilkan koleksi yang lebih koheren, lebih utuh. Lewat koleksi ini, Ricardo sepertinya mulai menemukan posisi yang pas untuknya sebagai desainer Italia di rumah mode Inggris di tengah ingar bingar situasi politik Brexit. Salah satu yang kentara adalah bagaimana Ricardo menciptakan ulang imaji akan gaya berpakaian orang Inggris hari ini.
Teknik tailoring yang mutakhir dan terlihat berkarakter jadi satu hal yang mencolok dari koleksi ini. Ricardo juga menghadirkan inovasi-inovasi potongan dan detail. Dua di antaranya yakni aksen looped collars, alias kerah yang dibuat dengan ditekuk, dan coat berlayer ganda. Ada pula jaket-jaket panjang dengan ikatan satin sebagai ikat pinggang alih-alih gesper biasa. Belum lagi luaran cape yang membuat tampilan terlihat lebih lembut. (SIR). Foto: Burberry.
“Kembali ke Inggris memberikan saya perasaan nostalgia yang kental. Di sinilah saya belajar menjadi diri sendiri dan kota ini pula yang membentuk saya hingga hari ini,” katanya dalam catatan koleksi. Ricardo Tisci memang menghabiskan masa Mudanya menimba ilmu desain di Central Saint Martin. “Koleksi ini banyak dipengaruhi kenangan saya akan masa-masa itu. Tempat-tempat yang saya kunjungi musik-musik yang menginspirasi, orang-orang yang melingkupi. Ini menjadi perjalanan personal yang ingin saya baurkan dengan bahasa baru untuk Burberry,” lanjutnya.
Pendekatan ini menghasilkan koleksi yang lebih koheren, lebih utuh. Lewat koleksi ini, Ricardo sepertinya mulai menemukan posisi yang pas untuknya sebagai desainer Italia di rumah mode Inggris di tengah ingar bingar situasi politik Brexit. Salah satu yang kentara adalah bagaimana Ricardo menciptakan ulang imaji akan gaya berpakaian orang Inggris hari ini.
Teknik tailoring yang mutakhir dan terlihat berkarakter jadi satu hal yang mencolok dari koleksi ini. Ricardo juga menghadirkan inovasi-inovasi potongan dan detail. Dua di antaranya yakni aksen looped collars, alias kerah yang dibuat dengan ditekuk, dan coat berlayer ganda. Ada pula jaket-jaket panjang dengan ikatan satin sebagai ikat pinggang alih-alih gesper biasa. Belum lagi luaran cape yang membuat tampilan terlihat lebih lembut. (SIR). Foto: Burberry.