Di tengah Paris yang bersalju, Chanel telah sukses menyulap gedung Grand Palais menjadi sebuah Vila bergaya Itali, lengkap dengan jejeran bunga yang mengapit kolam renang, serta pohon cemara dan palem yang mengelilingi para tamu undangan yang terlihat menikmati suasana musim panas.
Dalam koleksi Haute Couture musim semi/panas tahun ini, Karl Lagerfeld terjun kedalam abad ke-18 sebagai inspirasinya. Sang perancang ternama ini khususnya terinspirasi oleh sebuah pameran berjudul “La Fabrique du luxe : Les marchands merciers parisiens au XVIIIe siècle” di Musee Cognacq-Jay, sebuah museum kecil di tengah keramaian Le Marais, Paris.
Pameran yang fokus kepada para pedagang yang memasok orang kaya abad ke-18 dengan barang-barang mewah dari segala jenis – pita sutra hingga bingkai foto berlapis emas, sebuah kegiatan yang dipamerkan dalam lukisan 1720 karya Jean-Antoine Wattea yang berjudulkan L'Enseigne de Gersaint.
Dengan leburan inspirasi yang kental dan kesempurnaan craftsmanship sang rumah mode, busana-busana yang dipamerkan melahirkan siluet atasan jaket dengan garis bahu yang tegas, dipadankan dengan rok panjang yang beberapa memperlihatkan ledakan lipitan kain pada bagian betis, atau bahkan bulu burung unta yang ekstravagan – gambaran siluet abad ke-18 yang khas.
Pagelaran bersofistikasi tinggi ini ditutup dengan cara khas Chanel. Model terakhir berjalan mengenakan gaun pengantin yang ditunggu-tunggu setiap musim. Kali ini, Lagerfeld mempersembahkan sebuah baju renang yang dibalur dengan bunga-bunga perak yang bersinar, lengkap dengan tudung panjang yang menyapu pandangan tamu undangan.
Namun, tak seperti biasanya, Karl Lagerfeld tidak menampakkan dirinya untuk tundukan terima kasihnya. Kali ini, Virginia Viard, selaku koordinator couture atelier mendapat kesempatan untuk berterima kasih.(Dinda Pramesti) Foto : Dok. Chanel
Dalam koleksi Haute Couture musim semi/panas tahun ini, Karl Lagerfeld terjun kedalam abad ke-18 sebagai inspirasinya. Sang perancang ternama ini khususnya terinspirasi oleh sebuah pameran berjudul “La Fabrique du luxe : Les marchands merciers parisiens au XVIIIe siècle” di Musee Cognacq-Jay, sebuah museum kecil di tengah keramaian Le Marais, Paris.
Pameran yang fokus kepada para pedagang yang memasok orang kaya abad ke-18 dengan barang-barang mewah dari segala jenis – pita sutra hingga bingkai foto berlapis emas, sebuah kegiatan yang dipamerkan dalam lukisan 1720 karya Jean-Antoine Wattea yang berjudulkan L'Enseigne de Gersaint.
Dengan leburan inspirasi yang kental dan kesempurnaan craftsmanship sang rumah mode, busana-busana yang dipamerkan melahirkan siluet atasan jaket dengan garis bahu yang tegas, dipadankan dengan rok panjang yang beberapa memperlihatkan ledakan lipitan kain pada bagian betis, atau bahkan bulu burung unta yang ekstravagan – gambaran siluet abad ke-18 yang khas.
Pagelaran bersofistikasi tinggi ini ditutup dengan cara khas Chanel. Model terakhir berjalan mengenakan gaun pengantin yang ditunggu-tunggu setiap musim. Kali ini, Lagerfeld mempersembahkan sebuah baju renang yang dibalur dengan bunga-bunga perak yang bersinar, lengkap dengan tudung panjang yang menyapu pandangan tamu undangan.
Namun, tak seperti biasanya, Karl Lagerfeld tidak menampakkan dirinya untuk tundukan terima kasihnya. Kali ini, Virginia Viard, selaku koordinator couture atelier mendapat kesempatan untuk berterima kasih.(Dinda Pramesti) Foto : Dok. Chanel