Alexander McQueen Spring 2020: Daur Ulang Karya dari Sarah Burton
Koleksi musim semi 2020 Alexander McQueen oleh Sarah Burton terinspirasi dari komunitas di kota London, yakni The Stitch School. Sebuah grup yang mengajarkan jahit-menjahit kepada anak laki-laki dan perempuan.
Burton menuliskan dalam catatan koleksinya, "Saya mencintai ide dari orang yang memiliki waktu untuk membuat sesuatu secara bersama-sama, waktu untuk bertemu dan berbincang bersama, waktu untuk menyatu kembali dengan dunia."
Dalam koleksi ini, terlihat kita bisa berbincang mengenai semangat komunitas dan arti yang kaya dari sebuah latar belakang. Dari ke-42 desain yang ditampilkan, Burton memadukan tali sepatu, organza, dan kain tulle dari musim sebelumnya.
Ia melakukan proses upcycling dari beberapa koleksi lamanya dan menginterpretasikan kembali beberapa pattern lama karyanya serta arsip dari Alexander McQueen semasa hidup.
Setiap bagian yang ditunjukkan memiliki makna dan kepentingannya sendiri, seperti salah satunya setelan hitam malam hari dengan jaket yang dipotong untuk menciptakan putaran baru pada ekor bagian belakang dengan paduan kemeja berpotongan renda.
Kemudian, dress sehari-hari dengan linen hitam "kumbang" dengan korset yang disematkan dan lengan yang gembung. Detil yang ditampilkan oleh Burton adalah hasil eksplorasi yang brilian dengan daur ulang pola dari karya-karya sebelumnya yang remarkable.
Musim ini, Sarah Burton mencoba menemukan keseimbangan diantara estetika dan fungsi. Dan yang paling penting bagi Burton musim ini adalah, bagaimanapun, sentuhan pada mode ini, secara esensial bverada pada tangan manusia. Sesuatu yang ia pelajari dari para pengrajin yang diajaknya bekerjasama. (FH) Foto: Alexander McQueen
Burton menuliskan dalam catatan koleksinya, "Saya mencintai ide dari orang yang memiliki waktu untuk membuat sesuatu secara bersama-sama, waktu untuk bertemu dan berbincang bersama, waktu untuk menyatu kembali dengan dunia."
Dalam koleksi ini, terlihat kita bisa berbincang mengenai semangat komunitas dan arti yang kaya dari sebuah latar belakang. Dari ke-42 desain yang ditampilkan, Burton memadukan tali sepatu, organza, dan kain tulle dari musim sebelumnya.
Ia melakukan proses upcycling dari beberapa koleksi lamanya dan menginterpretasikan kembali beberapa pattern lama karyanya serta arsip dari Alexander McQueen semasa hidup.
Setiap bagian yang ditunjukkan memiliki makna dan kepentingannya sendiri, seperti salah satunya setelan hitam malam hari dengan jaket yang dipotong untuk menciptakan putaran baru pada ekor bagian belakang dengan paduan kemeja berpotongan renda.
Kemudian, dress sehari-hari dengan linen hitam "kumbang" dengan korset yang disematkan dan lengan yang gembung. Detil yang ditampilkan oleh Burton adalah hasil eksplorasi yang brilian dengan daur ulang pola dari karya-karya sebelumnya yang remarkable.
Musim ini, Sarah Burton mencoba menemukan keseimbangan diantara estetika dan fungsi. Dan yang paling penting bagi Burton musim ini adalah, bagaimanapun, sentuhan pada mode ini, secara esensial bverada pada tangan manusia. Sesuatu yang ia pelajari dari para pengrajin yang diajaknya bekerjasama. (FH) Foto: Alexander McQueen
Topic
Runway ReportAuthor
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Koleksi Biyan Spring Summer 2025 mengangkat tema ragam bunga dengan segala keindahan membawa inspirasi tak terbatas....
Andandika Surasetja persembahkan sebuah koleksi musim panas dengan presentasi futuristik, berkolaborasi dengan seniman sejawat yang makin menguatkan kisah di balik suguhan....
