Alexander McQueen Fall/Winter 2020: Tokoh-tokoh Heroik
Perempuan-perempuan dengan bandana merah lalu lalang di panggung peragaan koleksi Fall/Winter 2020 Alexander McQueen. Tatanannya sleek, modern, dan futuristik. Membuat garis-garis wajah para model terlihat begitu tegas, setegas siluet busana yang dihadirkan Sarah Burton untuk koleksi teranyar Alexander McQueen itu.
Hal itu terutama terlihat garis desain setelan jas perempuan yang rancangan Sarah. Di tangan Sarah Burton, ia menghadirkan setelan jas yang mengaksentuasi lekuk-lekuk tubuh perempuan tanpa menegasi kesan tegas, kuat, dan heroik yang hendak ia citrakan lewat koleksi ini.
Ini ia lakukan dengan lebih lanjut mengeksplorasi potongan pantsuit yang ia hadirkan sejak musim lalu. Pakaian-pakaian dengan siluet tajam itu lantas ia seimbangkan dengan deretan gaun yang lebih luwes dan feminin, tetapi konsisten memancarkan aura kekuatan. Misalnya gaun-gaun berpotongan A-line dari material kulit. Atau gaun-gaun dari katun di mana Sarah bermain-main dengan volume. Sekilas gaun-gaun ini mungkin saja terlihat polos dan manis, tetapi Sarah melengkapi gayanya dengan sentuhan ikat pinggang atau korset kulit.
Elemen lain yang menjadi sorotan dari koleksi Sarah kali ini adalah penggunaan bahan quilt. Inspirasinya datang dari Tanah Celtic di Wales di mana mitos dan cerita-cerita hidup. Tepatnya dari St. Fagans Narional Museum of History di mana Sarah menemukan quilt dari Wrexham Tailor yang dibuat selama 10 tahun pada 1842. Kain quilt itu dibuat seorang penjahit pada saat malam hari menggunakan kain perca dan wol sisa dari bahan seragam yang ia buat pada siang hari.
Berangkat dari situ Sarah merancang koleksi ini dan merancangnya dengan menggunakan sisa-sisa wol dari koleksi Alexander McQueen sebelumnya. Kain-kain perca itu ditata sedemikian rupa menjadi pola-pola geometris layaknya bendera atau simbol pada panji-panji heraldik.
Keseluruhan koleksi ini lalu ditutup dengan tiga gaun megah serupa sarang burung, menjadi simpulan yang tepat akan koleksi Sarah Burton untuk Alexander McQueen kali ini: sebuah roman heroik. (SIR). Foto: Alexander McQueen.
Hal itu terutama terlihat garis desain setelan jas perempuan yang rancangan Sarah. Di tangan Sarah Burton, ia menghadirkan setelan jas yang mengaksentuasi lekuk-lekuk tubuh perempuan tanpa menegasi kesan tegas, kuat, dan heroik yang hendak ia citrakan lewat koleksi ini.
Ini ia lakukan dengan lebih lanjut mengeksplorasi potongan pantsuit yang ia hadirkan sejak musim lalu. Pakaian-pakaian dengan siluet tajam itu lantas ia seimbangkan dengan deretan gaun yang lebih luwes dan feminin, tetapi konsisten memancarkan aura kekuatan. Misalnya gaun-gaun berpotongan A-line dari material kulit. Atau gaun-gaun dari katun di mana Sarah bermain-main dengan volume. Sekilas gaun-gaun ini mungkin saja terlihat polos dan manis, tetapi Sarah melengkapi gayanya dengan sentuhan ikat pinggang atau korset kulit.
Elemen lain yang menjadi sorotan dari koleksi Sarah kali ini adalah penggunaan bahan quilt. Inspirasinya datang dari Tanah Celtic di Wales di mana mitos dan cerita-cerita hidup. Tepatnya dari St. Fagans Narional Museum of History di mana Sarah menemukan quilt dari Wrexham Tailor yang dibuat selama 10 tahun pada 1842. Kain quilt itu dibuat seorang penjahit pada saat malam hari menggunakan kain perca dan wol sisa dari bahan seragam yang ia buat pada siang hari.
Berangkat dari situ Sarah merancang koleksi ini dan merancangnya dengan menggunakan sisa-sisa wol dari koleksi Alexander McQueen sebelumnya. Kain-kain perca itu ditata sedemikian rupa menjadi pola-pola geometris layaknya bendera atau simbol pada panji-panji heraldik.
Keseluruhan koleksi ini lalu ditutup dengan tiga gaun megah serupa sarang burung, menjadi simpulan yang tepat akan koleksi Sarah Burton untuk Alexander McQueen kali ini: sebuah roman heroik. (SIR). Foto: Alexander McQueen.
Topic
Runway ReportAuthor
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Kolaborasi Devialet dengan EMTE, TUTU, dan Sejauh Mata Memandangan hadirkan perangkat suara premium untuk hunian Anda...
Optik Seis kini menghadirkan koleksi kacamata terbaru dari Off-White yang tak hanya fungsional, tetapi juga menjadi pernyataan gaya yang berani. ...
Samsara bukanlah sekadar film; karya satu ini merupakan sebuah pengalaman spiritual yang magis dan tak terlupakan...
Pendiri Voneworld, Ivonne Magdalena dan Merlin Soeyanto, menuturkan idealisme di balik kolaborasi dengan ikon mode Heart Evangelista....
DEWI mewawancarai ikon mode global asal Filipina, Heart Evangelista, sembari menjinjing si jantung hati, Heart Bag kolaborasi dengan Voneworld....
Cokelat asal Italia, Venchi, mengkriya kotak cokelat eksklusif bersama ilustrator Anna Higgie....
