Salah satu cara Maudy Ayunda merevisi diri adalah dengan menulis. Baginya menulis sama dengan meditasi yang sifatnya lebih personal. Di usia 10 tahun, hobi menulisnya menelurkan buku kumpulan dongeng anak berjudul a Forest of Fables. Semua hasil penjualannya disumbangkan untuk korban tsunami Aceh.
Belum lama ini ia telah berhasil merangkai buah pemikirannya kedalam buku semi memoar berjudul Dear Tomorrow. Sebelum ini Lembar demi lembar bercerita tentang hidup, jati diri, angan-angan dan cinta seorang Maudy Ayunda.
Lewat bukunya, ia mempertanyakan dan menggali arti kehidupan. Dokumentasi pikirannya tersebut membantu mengevaluasi dan melihat kembali apa saja hal-hal yang telah terlewati. Pada beberapa bagian, tulisannya terasa begitu dalam. (WHY) Foto: Raja Siregar
Simak kisah lengkapnya dengan mengunduh aplikasi resmi majalah Dewi di Google Play Store ataupun Appstore.