Dari suaranya yang menenangkan dan sorot mata penuh kasih itu terlontar satu kalimat bagaimana ia menggambarkan dirinya. “Saya adalah orang introver dengan kebijaksanaan, kasih sayang, semangat kreativitas, dan hati pemberontak, yang menikmati percakapan yang mendalam dan kuat,” kata Helena Abidin, Corporate Director sekaligus Leadership Wisdom Specialist Certified dan Meditation Instructor di Golden Space Indonesia, sebuah pusat transformasi, meditasi, dan healing. Sebelum singgah di sini, ia memiliki karier di dunia korporat selama seperempat abad. Ia meninggalkan kariernya sebagai anggota Board of Directors dan Direktur Pemasaran sebuah brand otomotif Eropa ternama selama 16 tahun.
Di sela kesibukannya berkarier, Helena telah melakukan yoga selama kurang lebih lima tahun. Lalu ia mulai bermeditasi dengan lebih serius dan konsisten. Awal 2018, ia mantap mengubah arah hidupnya melalui transformasi besar. Helena mengikuti program Awaken The Divine You dari The Golden Space Indonesia. Pada saat bersamaan, ia merasa terpanggil untuk melakukan hal yang lebih besar dalam hidupnya. Maka, awal tahun 2019 ia menjadi mitra bisnis The Golden Space Indonesia dan mengambil peran untuk memperkenalkan program mindfulness kepada dunia korporat.
“Sudah lama saya mempertanyakan, siapa diri saya sesungguhnya? Apa yang harus saya lakukan di dunia ini? Dua pertanyaan ini terus saya gali saat menekuni prinsip personal branding,” ujarnya. Sebagai orang yang punya perhatian terhadap prinsip personal branding, ia percaya hal itu harus otentik dan murni dari dalam diri.
“Proses transformasi diawali dengan langkah keluar dari kenyamanan hidup kita yang sudah terbangun sekian lama. Kekuatan diri pada tahap ini sangat penting. Akan banyak tantangan dan resistensi, dan bagi sebagian besar orang menakutkan. Meditasi hadir sebagai alat,” Helena menjelaskan. Tahapan selanjutnya ialah memantapkan langkah hidup dengan komitmen penuh untuk maju dalam sebuah perubahan. Perlu sebuah keberanian untuk tetap melangkah walau diri kadang diselubungi ketakutan.
“Kemudian, memasuki tahap transformasi. Kita kembali ke lingkungan sebelumnya sebagai diri kita yang baru. Masa ini memerlukan dukungan komunitas atau support system. Biasanya lingkungan lama akan mencoba menarik kita kembali kepada diri kita yang lama,” ia melanjutkan. Saat ini, Helena sedang berada dalam tahap berikutnya yaitu transmisi di mana ia membimbing dan membantu orang lain menjadi seorang agen perubahan. “Tahap ini memerlukan visi yang lebih besar serta keberanian,” ujarnya.