Tommy Tjokro pernah bermimpi untuk menjadi pilot jet tempur karena senang dengat Jet F-16, kemudian ia ingin menjadi ahli bela diri karena dia sempat menekuni ahli bela diri walaupun tidak menjadi ahlinya. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Queensland Univesity of Technology, Australia, Tommy ikut sebuah kompetisi yang telah mengubah hidupnya. Pada kompetisi MTV VJ Hunt, Tommy terpilih menjadi finalis. Walau akhirnya ia tidak memenangkan kompetisi tersebut, ia sudah terlanjur jatuh cinta dengan dunia penyiaran. “Ketika masa final, saya banyak belajar tentang liputan dan editing. Saya sangat menikmati prosesnya.” Ujarnya, setelah itu, ia pun mantap menentukan kariernya di dunia penyiaran dan media berita menjadi pilihannya semata-amta karena ia sering menonton berita.
Kunci untuk terus berkarya adalah dengan terus mencari apa yang bisa kita lakukan untuk menghadirkan sesuatu yang baru. Tommy pun demikian. Ia tak lantas diaim saja melihat peralihan ekstrim dari media konvensional, khusunya berita. Sekarang masyarakat memang tidak membaca berita hanya dari surat kabar atau siaran berita. Banyak kanal yang dapat digunakan. Situs dan media sosial pun terlibat. “Begitu tergabung dalam Facebook, saya melihat dengan nyata bagaimana opini dapat tergiring di media sosial. Umur berapa pun, cukup vocal menyampaikan opini mereka.” (NTF) Foto: Adiansa Rachman