Di balik citranya yang lembut dan feminin, Raline Shah menyimpan sisi tangguh dalam dirinya. Bahkan penampilannya benar-benar jauh dari kesan itu sebelum terjun ke dunia seni peran. Sisi tangguh dalam dirinya ini lantas tecermin dalam pilihan-pilihan perannya.
“Sebagai seorang perempuan, saya ingin memotret berbagai karakter yang dapat membantu perempuan-perempuan lain di Indonesia agar dapat melihat sisi-sisi lain dari seorang perempuan, bahwa kita semuanya kuat, dapat berdiri sendiri, mempertahankan nilai-nilai yang kita miliki, dan kita setara atau bahkan lebih dari laki-laki karena peran yang kita miliki banyak sekali,” tuturnya.
Itu sebabnya, Raline selalu mencari film-film yang memberikan pelajaran hidup berarti, dapat mengubah kehidupan manusia dan cara berpikir mereka mengenai berbagai isu yang penting, serta selalu mempertanyakan motif mereka.
Sebab bagi Raline semua karakter yang ia perankan menginspirasinya untuk menjadi Raline yang lebih baik. “Saya belajar dari mereka semua dan memasukkan juga sedikit diri saya ke dalam mereka.Karakter-karakter yang saya perankan membantu saya bertransformasi,” ucapnya.
Keberimbangan sisi keras dan lembut dalam diri Raline dibangun sejak dari keluarga. Terlahir sebagai anak pertama dan perempuan satu-satunya dalam keluarga dengan dua adik laki-laki membuat Raline dituntut bertanggung jawab oleh sang ayah namun juga mendapatkan limpahan perhatian dan kasih sayang. Apalagi kebetulan dari keluarga sang ibu, ia merupakan satu-satunya cucu perempuan untuk waktu yang cukup lama. Jadi Raline kecil telah terbiasa tumbuh besar dikelilingi oleh para laki-laki.
“Dulu ayah saya selalu mengajak kami mendaki gunung, memancing, dan berburu.Jadi sejak umur tujuh tahun, saya tahu caranya memegang senjata dan menggunakannya,” ungkap Raline mengisahkan masa kecilnya yang penuh dengan kegiatan maskulin. Pelajaran berharga dari sang ayah inilah yang menurut Raline membuatnya memiliki keberanian untuk selalu berjalan maju, menghadapi kenyataan, dan berani mengeksplorasi alam liar.
“Saya selalu ingin sekali menjadi perempuan yang mandiri, karena saya dibesarkan oleh ibu yang meski aktif di kegiatan sosial, merupakan seorang ibu rumah tangga yang tidak pernah bekerja sendiri,” kisah Raline. Hal ini membuatnya selalu ingin mandiri secara finansial, emosional, dan juga cara berpikir. “Menurut saya, kita perlu mengembangkan cara berpikir kritis untuk diri kita sendiri; tahu apa yang baik untuk kita dan bagaimana kita tak hanya jadi orang yang lebih baik untuk diri sendiri tapi juga orang-orang di sekitar kita,” lanjutnya.
STEPHANIE MAMONTO)
FOTO: AGUS SANTOSO YANG
RETOUCHER: TOPHER KOPER
PENGARAH GAYA: ERIN METASARI
BUSANA: SAPTO DJOJOKARTIKO, STELLA RISSA
AKSESORI: PATCHARAVIPA
TATA RIAS: BUBAH ALFIAN
TATA RAMBUT: ADE RAGIL
SATWA KOLEKSI: TAMAN MINI INDONESIA INDAH
Topic
Cover StoryAuthor
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia