Merayakan momen Hari Perempuan Internasional di tahun 2022, Majalah DEWI, Kearney, Egon Zehnder, dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) bersinergi dalam membahas pentingnya peran perusahaan untuk membina, memberdayakan perempuan dan memberi contoh kepemimpinan yang berdampak. Untuk pertama kalinya, kami menerbitkan studi “Redefining the Future of Work for Women” yang berfokus pada pentingnya hal ini bagi wanita dan langkah yang diambil perusahaan dalam menerjemahkannya; dan membagikannya kepada Anda.
Studi tersebut juga membagikan gagasan dan visi dari sederet pemimpin perempuan di bidang bisnis, teknologi, dan akademis, tentang transformasi tempat kerja yang ideal bagi perempuan, dalam empat tema diskusi yaitu “Attracting,” “Nurturing,” “Retaining Female Talents,” dan “The New Ways of Working.”
Di antara sosok pemimpin perempuan yang bergabung dalam forum ini dan membahas tentang topik “Retaining Female Talent” adalah Ira Eddymurthy yang merupakan salah satu pendiri SSEK Legal Consultants. Berikut ini potongan wawancara Kearney dengan Ira Eddymurthy, tentang keinginan kuatnya untuk menciptakan ekosistem yang bisa mengembangkan para edukator perempuan.
Apa yang mendorong Anda membangun firma hukum dengan tiga founder lain yang semuanya perempuan?
Sebenarnya ini tak disengaha. Kami berempat saling kenal di firma hukum lain sebelum akhirnya memutuskan untuk mendirikan SSEK Legal Consultants di tahun 1992. Prosesnya panjang sekali, waktu itu di banyak firma hukum, mereka yang terlibat di litigasi itu didominasi oleh laki-laki.
Tantangan terbesar yang kami hadapi adalah persepsi sosial bahwa perempuan tak seharusnya menjadi pengacara, atau bekerja secara umum. Namun kami saling mendukung dan berkembang, dan beruntung sekali memiliki mentor-mentor yang percaya pada kemampuan kami.
Saat ini saya satu-satunya pendiri yang masih aktif di SSEK—salah satunya telah meninggal dunia, sementara yang dua lainnya sudah pensiun. Bersyukur sekali rasanya melihat kemajuan menuju kesetaraan gender dan bahwa partner perempuan di firma-firma hukum terus bertambah.
Sepenting apa bagi organisasi untuk beradaptasi di era kenormalan baru untuk bisa menelurkan talenta-talenta terbaik?
Untuk bisa maju, kita harus berkembang. Kita tak bisa beradaptasi kalau kita bersikap seperti zaman purba. Agar bisa beradaptasi dengan perubahan, kita perlu berkolaborasi dengan generasi yang lebih muda. Memiliki soft skills itu penting untuk kita mampu beradaptasi dengan perubahan.
Mindset seperti apa yang Anda miliki sebagai seorang pemimpin?
Saya selalu meluangkan waktu untuk berefleksi ke diri sendiri. Pemimpin seharusnya bertanya pada diri mereka masing-masing, “siapa saya?.” Pemimpin seharusnya tidak mendikte, melainkan memberikan panduan dan memimpin dengan contoh. Kemampuan-kemampuan ini bisa ada karena pengalaman. Saya juga ingin selalu bisa aktif membantu perempuan lain menjadi pemimpin yang berhasil. Itu memberi saya kebahagiaan.
Ira Edyymurthy juga bicara mengenai pentingnya keberagaman dalam sebuah profesi. Unduh wawancara lengkap Ira Edyymurthy dengan Kearney di sini.
Pastikan juga untuk bergabung dalam forum diskusi online bertajuk “Transforming the Future of Work for Women” yang akan digelar pada Rabu, 9 Maret 2022 pukul 8.30 WIB. Klik di sini untuk mendaftar dan mengikuti pembahasan lebih lanjut mengenai topik tersebut.
MARDYANA ULVA
Foto: Kearney