Tak dapat dipungkiri, strategi “kolaborasi” masih menjadi andalan berbagai brand untuk menarik perhatian yang masif. Perbedaan kontras antara dua entitas di berbagai aspek, justru menjadikan produk hasil kolaborasi memiliki value yang unik, bahkan ikonik — hingga menjadi buruan dan perbincangan banyak orang. Seperti yang terjadi antara Bogasari, produsen tepung terigu pertama di Indonesia, dengan salah satu jenama fashion lokal Monstore.
Bogasari dan Monstore meluncurkan rangkaian pakaian dan aksesori yang menonjolkan pengembangan desain grafis dari empat logo tepung terigu Bogasari yang legendaris — ialah Segitiga Biru, Cakra Kembar, Kunci Biru dan Lencana Merah yang tercetak di atas material blacu yang klasik sekaligus nostalgik. Dengan potongan dan desain uniseks, sangat cocok digunakan oleh millennial maupun gen Z.
Melalui kampanye #BikinSemuaBisa yang diluncurkan untuk memperingati HUT ke 50, Bogasari mendorong tumbuhnya UMKM lokal maupun pengusha muda dari berbagai bidang yang menjalani passion-nya. Muncul lah ide untuk mengawinkan ide kreatif antara Bogasari dengan Monstore.
Ariawan Budiprabawa, Senior Vice President Marketing dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk Grup Bogasari menuturkan, “Kami melihat makanan dan fesyen adalah dua hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan anak milenial dan gen Z Indonesia.”
Kolaborasi Bogasari dan Monstore menghadirkan Cuban style shirt dengan empat desain dan satu desain tote bag. Terinspirasi dari desain original sak / karung pertama tepung Bogasari dengan bahan katun blacu edisi paling pertama keluaran tahun 1971-1980, Monstore menggunakan kain linen untuk kemeja Cuban dan kain kanvas untuk tote bag.
Michael Chrisyanto, Co-founder dan Creative Director Monstore mengungkapkan, “Karung mengingatkan anak muda bahwa sesuatu yang klasik bukan berarti kuno, tapi bisa dikemas dengan modern, kita bisa bangga,” ujar Michael
Semua produk fesyen ini bisa didapatkan di situs resmi dan e-commerce Monstore. Reaksi pasar ternyata melebihi ekspektasi sehingga first edition yang dibuat secara limited habis dalam sekejap. Proses reproduksi pun dilakukan untuk menjawab market demand.
ANDANDIKA SURASETJA
Foto: Monstore x Bogasari