
Memasuki usia ke-10, Sociolla, omnichannel beauty retailer di bawah naungan Social Bella, menghadirkan Sociolla Beauty Museum. Pameran interaktif pertama di Indonesia yang menggabungkan seni, teknologi, dan kecantikan ini digelar di Lower 2 Ballroom Agora Mall, Thamrin Nine, Jakarta Pusat, hingga 27 April 2025. Mengusung tema “Celebrate All The Pretty Things Inside”, acara ini tak hanya merayakan pencapaian Sociolla selama satu dekade, tetapi juga menjadi wujud komitmen brand dalam menghadirkan pengalaman kecantikan yang inklusif, edukatif, dan futuristik.

Di Mana Kecantikan Bertemu Teknologi
Lebih dari sekadar pameran, Sociolla Beauty Museum adalah destinasi kecantikan masa depan. Pengunjung akan diajak menjelajahi tiga zona imersif berbayar yang memadukan kecantikan dengan kecanggihan teknologi.
1. Skin Space – Rahasia di Balik Kulit Sehat
Bagi para pencinta skincare, zona ini adalah impian yang menjadi nyata. Lewat teknologi augmented reality (AR) dan instalasi interaktif, pengunjung bisa memahami struktur kulit mereka lebih dalam, mengenal bahan aktif yang sesuai, hingga mendapatkan rekomendasi perawatan yang dipersonalisasi.
Salah satu daya tarik utama di zona ini adalah Skin Scanner, sebuah alat pemindai canggih yang tidak hanya menganalisis kondisi kulit wajah, tetapi juga kulit kepala. Dengan hasil yang akurat, pengunjung bisa mendapatkan saran produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit mereka.
2. Color Studio – Bermain dengan Warna Tanpa Batas
Di dunia kecantikan, warna adalah ekspresi diri yang paling personal. Di zona ini, pengunjung bisa bereksperimen dengan berbagai tampilan tanpa takut gagal. Teknologi virtual makeup try-on memungkinkan mereka mencoba berbagai palet warna eksklusif secara digital, sementara layar hologram memberikan kesempatan untuk memadukan outfit dengan sempurna. Tak hanya itu, teknologi AI undertone analysis di zona ini akan membantu menentukan warna yang paling cocok untuk setiap individu berdasarkan karakteristik kulit mereka.
3. Scent Gallery – Aroma yang Bercerita
Apa jadinya jika parfum bisa diceritakan melalui pengalaman interaktif? Di Scent Gallery, pengunjung dapat menjelajahi dunia wewangian dengan cara yang unik. Melalui instalasi digital, mereka bisa mengeksplorasi fragrance wheel, merasakan aroma yang diproyeksikan secara digital, serta menemukan wewangian yang paling sesuai dengan kepribadian mereka. Setiap sudut dalam galeri ini juga mengungkap kisah di balik parfum-parfum ikonik yang telah menemani perjalanan kecantikan selama bertahun-tahun.

Perjalanan 10 Tahun Sociolla & Aktivitas Gratis yang Tak Boleh Dilewatkan
Selain pengalaman imersif di tiga zona utama, Sociolla Beauty Museum juga menawarkan berbagai aktivitas gratis yang menarik:
Sociolla Milestone:
Ruang nostalgia yang menampilkan perjalanan Sociolla sejak berdiri pada 2015. Dari awal sebagai e-commerce kecantikan hingga menjadi omnichannel leader, pengunjung dapat melihat koleksi produk vintage, kampanye ikonik, dan penghargaan yang diraih. Tak lupa, foto-foto langka bersama founder Sociolla, Chrisanti Indiana, dipajang di area ini.
Gift Shop:
Toko eksklusif dengan produk limited edition 10th Anniversary, mulai dari skincare set kurasi khusus hingga merchandise kolaborasi dengan jenama lokal. Pengunjung juga bisa mendapatkan diskon hingga 50% untuk brand premium seperti Estée Lauder, Shiseido, dan Local Heroes.
SOCO Star Lounge:
Area interaktif untuk berswafoto estetik dengan tema glowing skin dan metaverse beauty. Dilengkapi lighting profesional dan backdrop futuristik, hasil foto bisa langsung dibagikan ke media sosial dengan hashtag #SociollaBeautyMuseum.
Pink Cafe:
Tempat bersantai dengan menu kuliner kekinian dari jenama lokal pilihan seperti Kopi Kenangan, Gula Java, dan Butterworth Bakery. Nuansa cafe didesain Instagrammable dengan dominasi warna pastel pink khas Sociolla.

Sociolla dan Transformasi Digital: Dari E-Commerce ke Pengalaman Multisensori
Kehadiran Sociolla Beauty Museum bukan sekadar pameran, tapi bentuk evolusi Sociolla dalam mendefinisikan ulang makna kecantikan. Chrisanti Indiana, CEO Sociolla, menjelaskan: “Selama 10 tahun, kami tak hanya menjual produk, tapi membangun ekosistem kecantikan yang memberdayakan. Melalui teknologi, kami ingin edukasi masyarakat bahwa kecantikan adalah perjalanan personal yang menyenangkan.”
Inisiatif ini sejalan dengan tren industri kecantikan global yang mengedepankan phygital experience (gabungan fisik dan digital). Menurut data Sociolla, 78% konsumen Generasi Z di Indonesia menginginkan interaksi yang lebih imersif dengan brand, baik secara online maupun offline. (IMAM)