Penggunaan realita virtual metaverse sebagai ruang alternatif untuk berbagai kegiatan kini kian populer. Salah satu pemanfaatan metaverse ini adalah penyelenggaraan “Metaverse Fashion Week” pertama yang digelar Decentraland selama 24-27 Maret 2022. Lebih dari 55 brand atau jenama akan berpartisipasi dalam empat hari pergelaran Metaverse Fashion Week (MVFW) ini. Beberapa jenama besar di antaranya adalah Tommy Hilfiger, Dolce & Gabbana, Estée Lauder dan Selfridges. Ada pula jenama digital fashion seperti The Fabricant dan Auroboros. Siapapun bisa memasuki acara ini di semesta virtual atau metaverse Decentraland.
Selama empat hari penyelenggaraan Metaverse Fashion Week tersebut, Decentraland akan menjadi tuan rumah bagi sederet pertunjukan fashion, pesta-pesta yang digelar setelahnya, dan toko-toko pop up yang menyediakan pakaian digital untuk para avatar serta model avatar yang memeragakannya di runway fashion show.
Gratis dan terbuka untuk siapa saja
Tak seperti banyak fashion week konvensional yang hanya bisa dihadiri oleh para undangan, Metaverse Fashion Week ini gratis dan terbuka untuk semua orang. Apabila Anda ingin menghadirinya, Anda dipersilakan untuk masuk ke platform Decentraland.
"MVFW akan bisa diakses oleh semua orang di seluruh dunia,” ucap Giovanna Casimiro yang mengetuai MVFW kepada Dezeen. “Salah satu kekurangan fashion show konvensional itu mereka terlalu membatasi orang-orang biasa, karena sistem kehadirannya yang berdasarkan undangan.”“Acara ini gratis dan tentunya digelar secara digital, yang perlu Anda siapkan untuk bisa hadir di sini adalah computer dan koneksi internet,” imbuhnya.
Selama penyelenggaraan acara ini, pengguna juga akan bisa memindai kode QR untuk melihat pratinjau barang yang akan dibelinya. Fashion items yang dijual di sini tersedia dalam format NFT dan semua pembayaran akan menggunakan mata uang kripto.
NFT yang dibeli ini bisa langsung dipakai di avatar Anda. Sebagian dari NFT yang dijual di sini juga tersedia dalam bentuk fisik yang bisa kita pakai di dunia nyata.
Hadirkan desain dalam format virtual
Rumah mode digital The Fabricant juga termasuk jenama yang menghadirkan rancangan mereka. Termasuk di antaranya adalah desain jaket yang dinamai Hemdrok Jacket dan sebuah leotard berlengan panjang, Nehalennia Dropsuit. The Fabricant juga mengajak sebagian tamu acara ini yang diundang secara khusus, untuk mengkreasikan desain koleksi musim pertamanya, menggunakan kombinasi warna serta ‘material’ yang disediakan oleh rumah mode digital yang berbasis di Amsterdam, Belanda, ini.
“Presentasi yang kami lakukan di ruang online ini membuat saya berpikir, perhelatan fashion di metaverse Decentraland ini adalah eksperimen yang bagus untuk melihat apakah fashion week di kehidupan nyata itu masih perlu digelar,” tutur Amber Jae Slooten, co-founder The Fabricant.“Kalau fashion show (di metaverse) ini mampu memfasilitasi ruang dan waktu untuk orang-orang datang secara online, tanpa harus terbang keliling dunia dan mencipta barang-barang fisik serta limbahnya itu demi sebuah fashion show berdurasi 10 menit, acara ini akan menghemat banyak sekali sumber daya yang bernilai,” ujarnya lagi.
Memopulerkan digital fashion
The Fabricant tak sendiri. Ada pula jenama busana couture digital Auroboros. Jenama asal London, Inggris ini akan melelang koleksi digitalnya yang bertajuk “Biomimicry” dalam bentuk NFT. Koleksi ini pertama kali ditampilkan secara publik di London fashion Week 2021, termasuk sebuah gaun dengan kristal yang ditumbuhkan pada desainnya yang kemudian dipamerkan di London Design Festival.Alissa Aulbekova dan Paula Sello, para co-founder Auroboros, mengatakan bahwa saat ini Decentraland merupakan salah satu metaverse dengan populasi paling tinggi yang memungkinkan perdagangan langsung melalui interaksi 3D. Menurut mereka, MVFW adalah momen penting di kalender fashion karena acara ini mengantarkan digital fashion kepada komunitas yang lebih luas.
"Dengan adopsi masal bagi ekosistem kripto dan lebih baru lagi sekarang bagi industri fashion, MVFW ini momen yang mendefiniskan bagi orang-orang untuk mencipta dan berinvestasi di digital fashion,” kata Paula Sello.
Berdampingan dengan perusahaan fashion digital tersebut, jenama-jenama fashion global yang sudah lama dikenal dengan busana fisik mereka juga ambil bagian dalam acara ini. Termasuk di antaranya adalah rumah mode mewah asal Italia, Dolce & Gabbana, serta perusahaan fashion asal Jerman, Hugo Boss.
Bukan yang pertama
Decentraland menyebut perhelatan ini sebagai fashion week pertama yang digelar di metaverse. Namun sebelumnya, jenama fashion Collina Strada dan Mimi Wade telah menggelar fashion show di metaverse IMVU. Presentasi koleksi Fall/Winter 2022 dari Jonathan Simkhai juga termasuk dalam fashion show yang digelar di semesta virtual, Tepatnya di metaverse Second Life, yang digelar selama New York Fashion Week lalu.
Gucci juga sebelumnya telah menggelar pameran virtual di game online Roblox untuk menandai ulang tahunnya yang ke-100 tahun. Di semesta virtual berbentuk game ini, pemain bisa mengeksplorasi desain-desain kunci dari perancang mode asal Italia Alessandro Michele, serta membeli items langka yang bisa dikoleksi secara virtual.Bagaimanapun, berbagai kegiatan di metaverse sudah selayaknya dikembangkan seiring adanya kebutuhan akan hal itu serta perkembangan zaman, termasuk di antaranya adalah perhelatan fashion. Meski demikian, selama kita memiliki tubuh fisik, rasanya semesta fisik tetap tak akan tergantikan keberadaannya. Baik semesta virtual maupun semesta fisik, perlu hadir berdampingan dengan keterhubungan yang lentur. Bagaimana menurut Anda?
MARDYANA ULVA
Foto: Metanews, Dezeen