Eksplorasi MORAL menghadirkan jaket berpotongan khas pemotor dengan material genuine lambskin leather ini terus bergulir selama lebih dari tujuh tahun. Bermula pada 2017 melalui koleksi khusus yang dirilis dalam festival musik We The Fest - MORAL / Historia-Hysteria, disusul oleh koleksi MORAL / Mercusuar Spring-Summer 2018 di panggung Jakarta Fashion Week. Berangkat dari momentum tersebut produk ini terus berevolusi dalam beragam proporsi serta variasi material kulit asli yang diproduksi oleh para artisan lokal dan dikerjakan dengan sentuhan tangan terampil para pengrajin kulit dengan teknik yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Creative Director MORAL, Andandika Surasetja menegaskan eksistensi artikel ini dalam peringatan 10 tahun hari jadi MORAL, REKOLEKSI: EMOSI pada 2023 silam, dilanjutkan dengan inovasi terbaru pada presentasi koleksi MORAL / Transmutasi I di Jakarta Fashion Week 2024 serta MORAL / Transmutasi II di Harbin Fashion Week 2024, yang menampilkan rekayasa terbaru: sebagai jaket serta rompi berpotongan extra-pendek hingga waist cincher yang tetap mengekspos peranti keras berbahan logam dalam warna perak.
Kampanye terbaru ini bertujuan untuk merayakan jaket kulit MORAL sebagai simbol kebebasan berekspresi serta pernyataan fashion yang kuat. Sebagai jenama ready-to-wear independen yang bergulir di jalur kontemporer MORAL berkomitmen dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi yang menggabungkan keindahan estetika dengan fungsi dalam mode.
Dalam kampanye ini, MORAL mendapuk Aaron Cho, model internasional yang telah mewarnai bermacam kampanye jenama fashion global, sebagai persona yang membawakan jaket kulit ikonis yang mencerminkan perpaduan sempurna antara gaya klasik dengan sentuhan kontemporer. Seri fotografi ini diabadikan melalui bidik lensa fotografer Hendra Kusuma, dengan sentuhan rias wajah oleh Jess Noveria.